bakabar.com, SAMPIT - Kepala SMP negeri dan swasta se-kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kaltemg, mengikuti optimalisasi pengisian data pokok pendidikan (Dapodik) yang digekar Dinas Pendidikan (Disdik), bertempat di Aquarius Boutique Hotel, Sabtu (07/12/2024).
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kotim I Gede Sukadana menyampaikan, ada sebanyak 115 kepala SMP negeri dan swasta hadir dari seluruh Kecamatan yang ada di Kotim.
"Saya berpesan kepada para peserta, agar dalam bekerja kita memang harus berpacu dengan waktu untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai macam tantangan yang tentunya kita tidak akan tahu kapan waktunya," katanya.
Gede menerangkan, dalam perjalanan untuk input Dapodik pastinya memerlukan validitas. Hal ini sesuai dengan peraturan Kementerian yang mengatur aktivitas kependidikan, secara keseluruhan data yang ada dalam Dapodik mencerminkan setiap keadaan lembaga pendidikan mulai dari status, peserta didik, ketersediaan rombongan belajar yang memenuhi standar, hingga fasilitas sarana dan prasarana di setiap lembaga pendidikan.
"Ini menjadi salah satu alasan mengapa kami mencoba menganggarkan kegiatan ini pada saat penyusunan anggaran perubahan APBD, karena pada tahun ini dana alokasi khusus (DAK) kita di bidang pembinaan SMP kurang lebih Rp5 miliar dengan jumlah satuan pendidikan negeri 78, sangat jauh dari kurang," bebernya.
Kemudian pada tahun 2025 ketika DAK fisik dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum, khusus jenjang SMP di Kabupaten Kotim mendapatkan angka nol rupiah.
"Kesalahannya ada di kita sendiri, karena sudah saya katakan bahwa Dapodik itu mencerminkan keadaan dan kebutuhan setiap satuan pendidikan," ucapnya
"Artinya ada yang salah dari penginputan kita pada Dapodik. Saya tahu persis masih banyak sarana prasarana pendidikan kita yang perlu diperbaikan, dari rusak ringan hingga rusak berat," sambungnya.
Persoalan itu kata Gede, banyak yang tidak memaksimalkan momentum disaat pengisian Dapodik. Padahal di Disdik sendiri walaupun anggaran sudah di atas Rp2 triliun, namun tetap mengoptimalkan hal apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam penganggaran.
"Dalam hal ini saya mendorong kepada seluruh kepala sekolah agar mengoptimalkan penginputan Dapodik, khususnya berkaitan dengan sarana prasarana yang ada di sekolah," tegasnya.
Dalam kegiatan ini, pihak panitia menghadirkan perwakilan BPMP untuk memberikan pemahaman terkait apa saja yang dapat diinput ke dalam Dapodik.
"Selama ini satuan pendidikan kerap kali ketika mengalami kerusakan bangunan ataupun fasilitas datang ke Disdik untuk meminta penganggaran, padahal jika hal itu terinput di dalam Dapodik, sesuai prinsipnya akan ada ketuntasan. Misalkan meminta tiga ruangan belajar, maka akan dituntaskan tiga ruangan belajar itu yang dianggarkan melalui DAK," terangnya.
Ditambahkan, ketersediaan data yang baik dan terbaru dan representative akan memberikan kemudahan bagi semua pihak untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan pada masing-masing satuan pendidikan.
Posisi Dapodik menjadi bahan baku yang sangat strategis dalam pengembangan perbaikan hingga pemenuhan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan.
Untuk itu Disdik khususnya melalui bidang pembinaan SMP, menginisiasi kegiatan optimalisasi Dapodik dengan harapan penginputan data Dapodik semakin baik.
"Jika penginput Dapodik semakin baik, maka manfaatnya juga akan diterimakan du satuan pendidikan itu sendiri," pungkasnya.