bakabar.com, BANJARBARU - Inflasi Banua masih tinggi. Dalam penanganannya, sejumlah instansi turut berkontribusi.
Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel terus berupaya mengendalikan inflasi di Banua. Salah satunya dengan melakukan rapat kerja teknis bidang perdagangan bersama pemerintah daerah se-Kalsel.
"Sinergitas pengendalian inflasi di Banua tahun 2023 sangat penting adanya kolaborasi antar Pemprov dan Pemda dari sekarang," papar Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, Sabtu (17/12).
Dijelaskan Birhasani, dalam pengendalian inflasi tidak hanya tanggung jawab Pemprov, tetapi juga melibatkan pemerintah kabupaten/kota untuk terus menyejahterakan seluruh masyarakat di Kalsel.
"Dalam bentuk upaya jangka pendek yaitu operasi pasar murah, dan telah terbukti beberapa produk pangan semakin kecil tidak menjadi inflasi selama tiga bulan terakhir 2022," katanya.
“Disdag kabupaten/kota mulai sekarang memiliki program pasar murah, agar bisa digelar setiap bulan,” imbuhnya.
Ketua Tim Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag RI, Indra Wijayanto menjelaskan, secara nasional ketersediaan dan harga keperluan bahan pokok masih aman. Namun, pihaknya tengah mempersiapkan perencanaan neraca komoditas, untuk mengetahui keperluan bahan pokok di 2023 mendatang.
"Sehingga dapat diketahui sejak dini, penghitungan stok komoditas baik besaran yang akan diimpor dan diproduksi dalam negeri," ujarnya.
“Untuk harga bahan pokok stabil, memang ada beberapa yang mengalami kenaikan sedikit, seperti cabai, minyak goreng dan telur. Maka perlu diwaspadai,” tuntasnya.