Tak Berkategori

Kemeriahan Digerus Pandemi, Hari Jadi Batola Ke-61 Justru Menjadi Sejarah

apahabar.com, MARABAHAN – Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak perayaan Hari Jadi Barito Kuala dibikin sesederhana mungkin…

Featured-Image
Penampilan band rock legendaris God Bless yang mewarnai puncak Hari Jadi Barito Kuala, tepatnya dua tahun lalu. Foto-Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak perayaan Hari Jadi Barito Kuala dibikin sesederhana mungkin tanpa menimbulkan banyak kerumunan.

Pandemi Covid-19 menjadi alasan utama yang menyebabkan ketiadaan pameran pembangunan, plus panggung hiburan di Lapangan 5 Desember Marabahan.

Padahal selepas menanggap Ifan Seventen dan Pasha Ungu dalam puncak hari jadi terakhir, publik berharap Pemkab Batola mendatangkan Noah.

Apalagi dalam tahun-tahun sebelumnya, artis yang didatangkan nyaris memenuhi selera publik. Mulai dari ST12, Armada, Repvblik, termasuk band rock legendaris God Bless.

Namun apa dinyana, keinginan tersebut dipastikan pupus akibat pandemi. Pemkab Batola memastikan tidak menggelar kegiatan yang menyebabkan banyak kerumunan.

Pun hingga sekarang, masih tersisa 93 kasus aktif dari total 932 konfirmasi positif Covid-19 di Bumi Selidah.

“Menyimak informasi sementara, sudah dipastikan Marabahan sepi selama perayaan Hari Jadi Batola,” papar Fajrin, salah seorang warga Marabahan yang biasa berjualan jam tangan di sekitar pameran pembangunan.

“Tapi bagaimana lagi, karena situasi tidak mendukung. Kalau biasanya kami dapat penghasilan dari parkir dadakan, sekarang terpaksa istirahat dulu,” timpal warga lain bernama Adi.

Selain tanpa pameran pembangunan dan panggung hiburan, rangkaian kegiatan juga penuh pembatasan undangan.

“Rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-61 dipastikan jauh berbeda. Seperti pelaksanaan salat hajad yang hanya diikuti 150 orang dari sebelumnya 500 orang,” papar Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Batola, Hery Sasmita, Rabu (30/12).

“Demikian pula peserta rapat paripurna hari jadi di Gedung DPR. Namun kegiatan utama berupa pembacaan riwayat singkat dan penyerahan tali asih kepada ahli waris penuntut kabupaten tetap dilakukan,” imbuhnya.

Sementara resepsi hari jadi yang digelar di Gedung Serba Guna, Selasa (5/1), hanya mengundang sekitar 300 orang. Padahal kapasitas gedung tersebut mencapai 2.500 hingga 3.500 orang.

Akibat pembatasan itu, resepsi hari jadi tidak lagi mengundang seluruh camat, lurah maupun kepala desa dari 17 kecamatan di Batola.

Untuk kali pertama dalam sejarah perayaan puncak hari jadi di Batola, mereka menggelar upacara di kecamatan masing-masing dalam waktu bersamaan.

“Namun demikian, resepsi Hari Jadi Ke-61 Batola tetap istimewa, karena direncanakan dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali,” papar Hery.

“Datang bersama Ketua PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Anindya Novyan Bakrie, Menpora dijadwalkan meresmikan GOR Setara,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner