bakabar.com, JAKARTA - Kementerian ESDM optimis target Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 23 persen di tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Meski banyak kendala, hal itu tak akan menjadi penghalang realisasi target.
"Kalau optimisi ada cuma ini kan kendalanya banyak. Harus kita atasi," ujarnya kepada wartawan di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (11/8).
Biar tahu saja. EBT merupakan sumber energi yang berasal dari alam. Mampu memproduksi tingkat energi lebih tinggi daripada yang dikonsumsi.
EBT adalah sumber energi ramah lingkungan. Serta tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global.
Baca Juga: Bali Net Zero Emission 2045: 100 Persen EBT Nusa Penida sebelum 2030
Sebelumnya, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan, Indonesia mampu mencapai 23% EBT di tahun 2025.
"Akhir tahun lalu capaiannya 12,3 persen jadi memang masih cukup jauh ya,” Rabu (24/5).
Dadan menuturkan Indonesia memiliki potensi EBT yang besar, tersebar dan beragam dengan total mencapai 3.689 Giga Watt untuk mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target bauran EBT.
Secara rinci, potensi hidro tersebar di seluruh wilayah Indonesia terutama Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Papua. Total potensi energi hidro mencapai 95 Giga Watt (GW) dan yang baru terpasang 6.693 Mega Watt (MW).
Lalu potensi energi surya yang terutama berada di NTT, Kalimantan Barat dan Riau dengan potensi mencapai 3.295 GW. Sedangkan yang terpasang baru sebatas 301 MW.