Tak Berkategori

Keluarga Pasien Covid-19 Hajar Polisi di Balikpapan, Kapolresta: Dikira Wartawan

apahabar.com, BALIKPAPAN – Kasus pemukulan anggota Polsek Balikpapan Selatan, Bripka Marjono, yang dilakukan keluarga pasien Covid-19…

Featured-Image
Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Turmudi memberikan keterangan kepada awak media usai press rilis Covid-19 di kantor Pemkot pada Kamis (28/1/2021). Foto-apahabar.com/Riyadi

bakabar.com, BALIKPAPAN – Kasus pemukulan anggota Polsek Balikpapan Selatan, Bripka Marjono, yang dilakukan keluarga pasien Covid-19 di Balikpapan terus didalami aparat kepolisian.

Saat ini polisi sudah mengantongi tujuh nama yang akan menjalani pemeriksaan. Dari tujuh nama tersebut, empat di antaranya sudah diperiksa polisi.

“Ada tujuh, empat sudah diperiksa. Ada tiga yang belum kita proses karena masih ada kendala kesehatan,” kata Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Turmudi ditemui di Pemkot Balikpapan, Kamis (28/01).

Dari empat diduga pelaku penganiayaan, satu di antaranya sudah ditahan aparat. Selanjutnya, polisi akan menunggu kondisi kesehatan tiga diduga pelaku lainnya membaik untuk menjalani diperiksa.

Turmudi menjelaskan saat itu anggota polisi yang dipukul hendak mengambil gambar peti jenazah pasien Covid-19 yang meninggal di salah satu rumah sakit.

Sesuai prosedur, pasien Covid-19 yang meninggal akan dimakamkan dengan standar protokol kesehatan Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) KM 15, Balikpapan Utara.

Sekumpulan orang yang disebut-sebut keluarga pasien saat itu melakukan protes kepada pihak rumah sakit lantaran tidak terima keluarganya dinyatakan Covid-19 dan dimakamkan sesuai aturan protokol kesehatan.

Bripka Marjono saat itu hendak mengambil gambar peti jenazah sebagai laporannya.

“Anggota mau ambil gambar dikira wartawan, langsung dipukulin dia,” ujar Turmudi.

Akibat pukulan itu, Bripka Marjono mengalami lebam di bagian wajah.

“Dia cuma lebam aja bagian muka. Dibagian pipi, kanan sama kiri. Masih diistirahatkan,” tuturnya.

Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, pihak keluarga diduga pelaku penganiayaan itu hanya emosi sesaat. Mereka pun merasa tidak terima jika anggota keluarganya diliput oleh wartawan.

“Katanya emosi aja, dikira anggota ini wartawan,” ujarnya.

Kombes Pol Turmudi pun menyayangkan kejadian itu. Sebab dia mengatakan di tengah pandemi seperti saat ini, masyarakat mestinya saling prihatin.

“Jangan keprihatinan ini malah menimbulkan masalah bagi keluarga yang sedang kesusahan. Kalau yang seperti ini kan kasihan kita semua,” imbaunya seraya menambahkan bahwa proses hukum tetap berjalan.



Komentar
Banner
Banner