bakabar.com, BANJARMASIN – Ada fakta menarik di balik serangkaian aksi pembegalan sadis di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
Aksi pencurian dengan kekerasan yang dilancarkan Surianto dan Irwanto dari melukai hingga menghilangkan nyawa korban sungguh tak sebanding dengan keuntungan yang didapat.
Keterangan yang diterima Tim Subdit III Ditreskrimum Polda Kalsel, Surianto mengaku hanya mendapat duit sebesar Rp600 ribu dari aksi begalnya.
Aksi pertama Rp100 ribu, dan kedua Rp500 ribu. Tak hanya itu, dua unit mobil hasil pembegalan pun tak memberinya keuntungan apa-apa.
Pasalnya, mobil hasil pembegalan pertama dari tangan korban, Dwi Hartanto, keburu dimatikan si pemilik travel dari jarak jauh dengan GPS.
Alhasil, karena kebingungan mobil berjenis Toyota Inova itu ditinggalkan begitu saja oleh kedua pelaku di daerah Sungai Cuka Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut.
Kemudian, untuk mobil jenis Toyota Sigra yang dirampas dari korban Ahmadi, yang tewas setelah dibunuh dua pelaku dan kemudian jasadnya dibuang ke hutan sawit di Desa Kuning Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut juga tak berhasil dijual.
Dari pengakuan Suryanto kepada polisi, mereka kesulitan menjual mobil tersebut sehingga ditinggalkan begitu saja di daerah Tanjung, Kabupaten Tabalong.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Rifai didampingi Kasubdit III Ditreskrimum, AKBP Andy Rahmansyah meminta pengendara agar tak lagi mengenakan perhiasan yang mencolok.
“Yang bisa memancing orang untuk berbuat jahat,” ujarnya kepada bakabar.com, Senin (30/11).
Usahakan barang berharga simpan tas di bawah jok motor.
Nah, khusus bagi yang menyediakan jasa penyewa mobil atau rental agar lebih waspada dengan calon penyewa.
Identitas dan alamat calon penyewa agar lebih diperhatikan.
“Kaya travel-travel itu pastikan dulu orangnya siapa. Kemudian untuk penyewaan itu harus jelas alamat penyewanya. Jangan di jalan,” jelasnya.
Kemudian driver online. Karena lebih cenderung bertemu di jalan dengan penumpang, kehati-hatian harus lebih ditingkatkan. Termasuk jarak tempuh yang tak wajar.
“Kalau online dilihat dulu orangnya siapa. Orangnya gimana. Juga kalau jaraknya jauh perlu dipikirkan lagi,” beber Andy.
Lantas daerah mana saja yang rawan terjadi kejahatan jalanan di Kalsel?
Andy tak menyebutkan secara spesifik. Namun tergantung situasi.
“Lihat situasilah. Harus lihat pengantarannya ke mana. Kaya kemarin kan lewat telepon saja kemudian ketemu di jalan,” imbuhnya.
KRONOLOGI PENGUNGKAPAN
Tim Macan Kalsel Subdit III Ditreskrimum Polda Kalsel baru saja membekuk dua begal sadis yang kerap beraksi di Pelaihari.
Pelaku berinisial SR (28) dari komplotan ini ditangkap pada Selasa (24/11) di Desa Jombang, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Polisi terpaksa mengeluarkan tembakan terukur ke kaki SR alias Suryanto lantaran melawan saat disergap.
Lima hari berselang usai Suryanto dilumpuhkan, polisi menangkap Irwanto. Rekan Suryanto ini melarikan diri hingga ke luar pulau Kalimantan.
“Kami kejar sampai Banyuwangi,” ujar AKBP Andy.
Korban terakhir keduanya ialah Ahmadi. Ahmadi meregang nyawa karena dibegal kedua pelaku 9 November kemarin.
Pembegalan sadis itu berlangsung dikawasan Gunung Kayangan, Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
Jasad Ahmadi ditemukan dalam kondisi sulit dikenali di Desa Kuningan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut.
“Korban dibunuh lalu mobilnya dibawa kabur,” ujar AKBP Andy.
Tak hanya itu. Sebelum membegal Ahmadi, kedua pelaku rupanya juga melakukan aksi yang sama kepada Dwi Hartono, 6 hari sebelumnya.
Modus pelaku berpura-pura memesan mobil travel beserta sopirnya dengan cara menelepon pemilik travel untuk dijemput dan diantarkan ke suatu tempat.
Dwi lantas menjemput kedua pemesan travel di depan Kompleks Wengga, Banjarbaru untuk tujuan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.
Di tengah perjalanan saat berhenti, pelaku mengalungkan seutas tali ke leher korban dan menghunuskan pisau ke leher.
Namun korban menepisnya, sehingga mengakibatkan luka di telapak tangan kanan dan korban. Beruntung Dwi berhasil selamat usai kabur ke semak-semak.
Begal Sadis Mengintai Sopir Travel, Simak Imbauan Tim Macan Kalsel