bakabar.com, BANJARMASIN – Kelas psikologi yang sempat diterapkan kepada pemain Barito Putera, tempo hari, dinilai belum cukup hanya dengan satu kali.
Seperti diketahui, jelang laga melawan Persija, manajemen Laskar Antasari mendatangkan seorang psikolog guna memulihkan mental pemain. Ia adalah Esty Petersandy dari Jakarta.
Esty sengaja didatangkan dengan harapan bisa mendongkrak semangat tanding Rizky Pora dan kolega.
Usai kelas psikolog digelar, pemain dan pelatih menilai ada perubahan. Mereka merasa lebih enjoy di tengah tuntutan harus menang.
Namun, sayangnya belum memberikan hasil positif. Lantaran Barito takluk 0-1 dari Persija, sehari setelahnya.
“Tapi kan tidak satu kali saja. Ya harapannya ada pertemuan-pertemuan berikutnya. Supaya bisa lebih lagi suasananya,” sentil mantan pemain Barito era-90an, Yusub Luluporo kepada bakabar.com, Selasa (24/09).
Pemain menurutnya butuh pendamping. Nah, peran psikolog boleh jadi sebagai pendamping itu.
“Masalahnya ada di dalam timnya sendiri. Coba komunikasi ke pemain satu persatu. Cari psikolog buat bantu pemain agar bisa keluar dari situasi ini,” saran Yusub.
Ia khawatir, jika pemain tidak terus didampingi berdampak pada laga berikutnya Shopee Liga 1 2019.
“Pastinya mental pemain down. Apalagi nanti melawan Persebaya. Untuk psikolog perlu lagi lah,” sebutnya.
Sementara itu, disinggung soal come back Sackie Teah Doe di Barito ketika melawan Persija, Yusub menilai tidak terlalu berpengaruh.
Seperti diketahui, Sackie yang sempat mengantarkan Laskar Antasari lolos ke Liga 1 2013 lalu, diturunkan sebagai gelandang bertahan. Posisinya sejajar dengan Kosuke Uchida, persis di belakang Evan Dimas.
Sackie diturunkan menggantikan posisi Bayu Pradana yang absen akibat sanksi kartu. Sayang dalam debut perdananya, Sackie gagal menunjukkan permainan terbaiknya.
“Masih belum memberikan dampak yang signifikan menurut saya.
Jangan-jangan masih belum pulih (sepenuhnya) dari cedera,” kata Yusub, curiga.
Sackie dulu pernah mengalami cedera sewaktu masih membela Barito. Performanya menurun, hingga kontraknya tak diperpanjang pelatih Salahudin.
“Seharusnya pemain yang diambil itu bisa memberikan perubahan bagi tim. Apalagi kan posisi Barito lagi di bawah begitu,” pungkas Yusub.
Di klasemen sementara, Barito masih berlum beranjak dari posisi 17. Dari 20 laga Rizky Pora dan kolega hanya mampu mencatat 3 kemenangan, 7 imbang, dan 10 kekalahan.
Dengan koleksi 16 poin, Barito hanya terpaut dari juru kunci Semen Padang. Namun Semen Padang masih menyisakan satu laga yang belum dimainkan.
Baca Juga: Djanur Tetap Optimis Barito Bertahan di Liga 1
Baca Juga: Dituntut Menang, Barito U-20 Tekuk PSIS Semarang
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin