bakabar.com, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengungkapkan dirinya tidak anti-barat. Meski begitu, ia dia menyayangkan negara Barat sering kali tidak sayang dengan Indonesia.
Karena itu, kata Prabowo, tidak bisa menggantungkan masalah pangan ke negara lain. Sebab, persoalan pertanian adalah masalah hidup dan mati suatu bangsa.
"Saudara-saudara saya bukan anti-Barat, saya cinta sama Barat, masalahnya kadang Barat tidak cinta sama kita. Aku suka makan Burger King, aku suka, kadang mereka yang gak peduli sama kita," katanya dalam Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Jumat (12/1).
Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Prabowo: Hilirisasi!
Prabowo menyayangkan di penghujung reformasi Indonesia menyerah dari IMF karena terlanjur percaya bahwa mereka cinta kepada Indonesia.
Padahal, kata Prabowo, tidak ada hubungannya antar-negara tidak ada rasa cinta. Yang ada kepentingan mereka. Sebab, kalau Indonesia ambruk gak ada urusannya dengan mereka.
Baca Juga: Prabowo Sentil BUMN: Pimpinannya Keenakan!
Prabowo pun mengatakan food estate tetap menjadi kunci ketahanan pangan ke depannya.
Dia mengungkapkan kuncinya dan ini sudah diinisiasi sejak tahun 1970-an di zaman menteri Ibnu Sutowo. Artinya, gagasan ini sudah berumur 50 tahun.
"Ini satu-satunya jalan, karena orang-orang neolib tidak paham," katanya.