bakabar.com, JAKARTA – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertekad mengejar target investasi sebesar Rp1.200 triliun pada 2022.
Guan mencapai realisasi itu Bahlil mengajukan usulan penambahan anggaran sebesar Rp600 miliar.
“Kami butuh anggaran ini dalam rangka mencapai target realisasi investasi Rp1.200 triliun,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Jakarta, Senin (30/8).
Menurutnya, apabila Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan di atas angka 5,0 persen, maka investasi langsung harus di atas Rp1.200 triliun.
Hasil penghitungan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua tahun ini yang mencapai 7,07 persen yang bertumpu pada investasi dengan angka pertumbuhan hampir 8,0 persen.
Usulan penambahan anggaran itu nantinya diarahkan untuk menguatkan sektor pertanian dan UMKM, kolaborasi investasi besar, mendorong hilirisasi sebagai wujud strategi dari implementasi tentang transformasi ekonomi untuk meningkatkan nilai tambah, digitalisasi UMKM, dan ekonomi hijau.
“Dalam rangka mewujudkan ke sana kami dikasih target Rp1.200 triliun pada tahun 2022 dengan membangun hilirisasi energi baru terbarukan. Kita tidak bisa berdiam diri untuk tidak menjemput bagian yang menjadi wacana dunia menjadi kebutuhan dunia ke depan,” katanya.
Pada 2022, Kementerian Investasi mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp711,51 miliar dengan rincian Rp300,90 miliar untuk program dukungan dan manajemen dan Rp410,61 miliar untuk program penanaman modal.
Usulan penambahan anggaran sebesar Rp600 miliar tersebut ditujukan untuk peta peluang investasi sebesar Rp95 miliar, relokasi perusahaan asing ke Indonesia Rp140 miliar, eksekusi realisasi investasi bagi perusahaan penerima fasilitas penanaman modal lebih kurang Rp2.900 triliun dengan pagu Rp110 miliar, eksekusi realisasi investasi mangkrak Rp120 miliar peningkatan investasi baru Rp85 miliar, dan Satgas percepatan investasi Rp50 miliar.