bakabar.com, JAKARTA- Jelang Ramadhan, permintaan cabai di Jakarta mencapai 120 ton per hari. Tingginya permintaan dan faktor cuaca ekstrem di wilayah penghasil cabai, membuat harga cabai meroket.
Khususnya rawit merah masih tinggi. Terpantau di Pasar Induk Kramat Jati, hargai cabai rawit merah saat ini mencapai Rp65 ribu per kg.
Sedangkan harga bawang, utamanya bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, sudah turun sejak awal Maret. Selain itu, komoditas bawang lebih cepat dipanen daripada cabai.
Baca Juga: Harga Cabai Tinggi, Pedagang dan Pembeli Berharap Harga Turun
"Yang masih bertahan sebetulnya cabai, masih tergolong tinggi," kata Kepala Dinas KPKP, Suharini Eliawati di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (18/3).
Pemprov DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan beberpa Pemda untuk mencukupi kebutuhan cabai dan bawang. "Suplier cabai Jakarta itu Brebes, Cilacap, Banyumas, dan beberapa daerah dari Jawa Timur," ujar Eliawati.
Namun harga cabai masih belum turun. Berdasarkan Info Pangan Jakarta, harga cabai rawit merah di Pasar Koja Baru (Jakarta Utara) dan Pasar Induk Kramat Jati (Jakarta Timur) bisa mencapai Rp90.000 per kilogram di pedagang, padahal normalnya antara Rp 60.000 hingga Rp 80.000.
Baca Juga: Cukupi Kebutuhan Warga, Produksi Cabai Tanah Bumbu 285,7 Ton/Tahun
Dari data Badan Pangan Nasional (Bapanas), terhitung pada 12-18 Maret 2022, komoditas cabai mengalami lonjakan harga di rata-rata pasar se-Indonesia. Dikutip pada Sabtu (18/3/2023) pukul 08.20 WIB, Harga cabai merah keriting mengalami kenaikan sebesar 1,34 persen atau Rp590 menjadi Rp44.560 per kg dan cabai rawit merah naik 2,90 persen atau Rp2.000 menjadi Rp71.060 per kg.
Harga bawang merah pun ikut terkerek naik 0,14 persen atau Rp50 menjadi Rp35.589 per kg, sementara bawang putih bonggol turun 0,82 persen menjadi Rp31.430 per kg. Di sisi lain, harga komoditas beras medium mengalami lonjakan harga sebesar 0,76 persen menjadi Rp11.950 per kg. Sementara itu, harga beras premium naik 1,25 persen menjadi Rp13.740 per kg.
