Dishut Kalsel

Kawasan Tahura Kebakaran, Hanif Turun Tangan Padamkan Api

apahabar.com, BANJARBARU – Lagi, kebakaran terjadi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam. Kebakaran lahan…

Featured-Image
Kawasan Tahura Sultan Adam mengalami kebakaran lahan pada Senin (09/09) pukul 04.00 dini hari. Foto-Humas Dishut Kalsel.

bakabar.com, BANJARBARU – Lagi, kebakaran terjadi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam. Kebakaran lahan di Tahura terjadi pada Senin (09/09) pukul 04.00 dini hari.

Cuaca panas dan angin kencang membuat api menjalar dengan cepat. Kepulan asap pun terlihat makin tebal menyelimuti kawasan tersebut

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Hanif Faisol Nurofiq, yang mengetahui hal itu langsung ikut berjibaku memadamkan api.

Proses pemadaman juga melibatkan 200 orang dari Brigdalkarhutla, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan personel Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan.

“Cuaca ekstrem menyebabkan kebakaran cepat meluas, tapi tim pemadam kebakaran terus berupaya sekuat tenaga melakukan pemadaman” ujar Hanif.

Kebakaran terjadi di dua titik lokasi yaitu di Gunung Sianjal dan Desa Abirau. Proses pemadaman dilakukan dengan pemadaman darat menggunakan pompa air (jet shooter), kepyok, dan lain-lain.

Sampai pukul 24.00, api di Desa Abirau baru berhasil dipadamkan. Sedangkan kebakaran di Gunung Sianjal baru bisa diatasi pada pukul 03.00.

Lebih lanjut Hanif menyampaikan kondisi lapangan yang berbukit menyulitkan petugas memadamkan api. Ia sendiri belum mengetahui berapa luas lahan yang terbakar.

“Kalau berapa luasnya kami belum tahu. Kami fokus ke pemadaman,” tutup Hanif.

Kepala Seksi Perlindungan Hutan Tahura Sultan Adam Marvizon menduga kebakaran terjadi karena sengaja dibakar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Karena saat kejadian ada tiga titik awal api yang terdeteksi,” katanya.

Baca Juga:Gerakan Eco Office, Dishut Bersihkan Sampah di Perkantoran Pemprov Kalsel

Baca Juga:Dishut Kalsel Kunker Sekalian Tinjau RPH Kinarum dan Jaro

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner