Nasional

Kasus Kematian Capai Puluhan Ribu, Satgas Ingatkan Covid-19 Bukan Konspirasi

apahabar.com, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia menegaskan pandemi virus corona (Covid-19) bukan konspirasi atau rekayasa. Virus…

Featured-Image
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menegaskan pandemi virus corona bukan rekayasa. Foto-Antara

bakabar.com, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia menegaskan pandemi virus corona (Covid-19) bukan konspirasi atau rekayasa. Virus tersebut pun telah memakan korban jiwa di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

“Mohon mengingatkan bahwa Covid-19 ini nyata. Covid-19 ini bukan rekayasa, bukan konspirasi, telah menimbulkan korban jiwa di seluruh dunia, hampir 2 juta orang meninggal di dunia,” kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (7/1).

Doni menyebut kasus kematian pasien Covid-19 di Indonesia sendiri telah mencapai 23.296 orang. Jumlah tersebut, kata Doni, merupakan angka yang sangat besar.

“Jadi nyata, dan semakin hari mereka yang terpapar Covid sudah semakin dekat dengan kita, dan ini tentunya harus kita lakukan berbagai upaya,” ujarnya.

Jenderal TNI bintang tiga itu pun meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun berada di dalam rumah. Terutama, jika ada anggota keluarga yang sering beraktivitas di luar rumah dan sangat berpotensi terpapar Covid-19.

Terkait protokol kesehatan, Doni menyebut persentase masyarakat menggunakan masker sudah meningkat. Namun, aturan soal jaga jarak masih sangat sulit dilakukan.

“Oleh karenanya kita perlu ada orang-orang yang berani mengingatkan, orang-orang di sekitar kita, tanpa kecuali siapapun juga, harus bisa diingatkan,” katanya.

Selain itu, kata Doni, para pemimpin, baik di tingkat pusat maupun daerah, harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Menurutnya, jika pejabat tak menjalankan protokol kesehatan, tingkat kepatuhan masyarakat pasti akan menurun.

“Pemerintah telah menyiapkan vaksin, tetapi vaksin ini harus diikuti, harus didampingi terhadap disiplin untuk patuh terhadap protokol kesehatan,” ujarnya.

Pemerintah pun menerapkan pembatasan masyarakat di wilayah Pulau Jawa-Bali untuk menekan laju penularan virus corona.

Kebijakan tersebut berlaku 11 sampai 25 Januari.Hingga kemarin, Rabu (6/1), total kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 788.402 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 652.513 orang dinyatakan sembuh dan 23.296 orang meninggal dunia.



Komentar
Banner
Banner