bakabar.com, BANJARMASIN - Kasus penyakit gagal ginjal terhadap anak anak kian marak di Indonesia.
Dokter spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal dan Hipertensi, Dr Rudiansyah pun mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati menyikapi pemberitaan dan teori di semua media.
“Lebih hati-hati buat masyarakat untuk menyaring berita-berita diluar. Belum tentu semua benar dan mungkin juga ada yang benar yang bisa kita ambil,” ujar Ketua Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK) Kalsel ini.
Rudi menjelaskan bahwa, gagal ginjal merupakan penggunaan obat-obatan sirop atau memang penyebabnya karena zat pembawanya.
“Itu harus kita sikapi semua. Karena tidak menutup kemungkinan, mungkin hanya sebagian yang terjadi karena itu (sirup) atau mungkin memang penyakit ginjal yang umum terjadi,” ucapnya.
Rudi menjelaskan, pada kasus ginjal pada anak meningkat juga dapat dilihat bukan karena penyakitnya meningkat, tetapi juga dari screeningnya yang meningkat serta kepedulian masyarakat terhadap kesehatan.
“Dengan adanya era BPJS-JKN ini, dimana cover untuk kesehatan itu dijaga oleh pemerintah mereka mau memeriksakan diri sehingga terdeteksi penyakit ginjal, disitu juga terjadi kenapa kasus meningkat,” katanya.
Akan tetapi, bagi dia juga masih menunggu hasil penelitian dari para epidemiologi, dari ahli lain untuk sama-sama menyikapi kasus ini.
“Di kalsel ada beberapa terdeteksi tapi ada juga yang digugurkan kasusnya. Terus penggunaan obat sirup saat ini memang kita upayakan untuk menghindari karena kita tidak tahu juga. Jadi kalau masih bisa menggunakan puyer gunakan puyer,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II IDI Wilayah Kalsel, dr Adhie Fakhruddin, SpAn, MKes yang turut hadir dalam kesempatan tersebut juga turut mengimbau kepada masyarakat, jika ada keluarga yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya segera ke pusat pelayanan kesehatan.
“Sementara ini, tolong langsung saja ke pelayanan kesehatan bertemu dengan dokternya. Jangan mengobati sendiri,” pungkasnya.