Hot Borneo

Kasus DBD di Tanbu Meningkat Drastis, Warga Diminta Waspada!

apahabar.com, BATULICIN – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanah Bumbu (Tanbu) meningkat. Meminjam data Dinas…

Featured-Image
Ilustrasi nyamuk demam berdarah dengue. Foto-net

bakabar.com, BATULICIN – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanah Bumbu (Tanbu) meningkat.

Meminjam data Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanbu, per Agustus 2022, kasus DBD di Bumi Bersujud sebanyak 61 kasus.

"Dari Januari-Agustus 2022 ada 61 kasus DBD," ucap Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Tanbu, Fatherlina kepada bakabar.com, Jumat (16/9).

Angka tersebut, kata dia, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 27 kasus.

"Ini meningkat dibandingkan tahun 2021, yang hanya 27 kasus," katanya.

Sementara itu, Kadinkes Tanbu, Setia Budi mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.

"Masyarakat kami imbau agar lebih waspada dan selalu menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa sebelumnya Bupati Tanbu, Zairullah Azhar, sudah menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan peningkatan kasus DBD, pada 31 Agustus 2022.

Yang mana, surat tersebut menindaklanjuti SE Dinkes Kalsel sehubungan dengan pergantian musim kemarau ke musim hujan, yang memungkinkan terjadinya peningkatan DBD.

Dalam surat edaran itu, kepala SKPD, camat, lurah dan kepala desa se-Tanbu diminta meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M plus.

Kemudian, memperkuat dan mengaktifkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) untuk mewujudkan peran anggota keluarga sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik), serta melalukan G1R1J di lingkungan perkantoran, sekolah-sekolah dan tempat-tempat umum (TTU).

Selanjutnya, meningkatkan surveilans kasus dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian DBD, di antaranya melalui kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB).

Lalu, meningkatkan kapasitas sumber daya dan pelibatan lintas sektor untuk pencegahan dan pengendalian penyakit DBD, meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Terakhir, memastikan ketersediaan sarana dan prasarana untuk deteksi dini, pengobatan dan pemberantasan nyamuk penular penyakit DBD.

Berikut rincian kasus DBD per Januari-Agustus 2022:

Januari: 4 kasus

Februari: 3 kasus

Maret : 0 kasus

April: 1 kasus
Mei: 4 kasus

Juni: 10 kasus

Juli: 20 kasus

Agustus: 19 kasus.



Komentar
Banner
Banner