bakabar.com, BANJARMASIN – Meningkatnya kasus Covid-19 berdampak pula pada persedian stok darah di UDD PMI Kota Banjarmasin.
Pasalnya banyak pasien yang memerlukannya. “Stok tipis karena kebutuhan meningkat terus dan mencari pendonor saat ini sulit,” ujar Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit.
Sebelumnya, pihaknya masih bisa memenuhi kebutuhan pasien dengan cara melakukan donor darah ke instansi-instansi baik pemerintahan maupun swasta.
Namun sekarang sudah tidak bisa. Terlebih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 berlaku di Banjarmasin.
“Apalagi ini sekarang meningkat lagi, jadinya makin sedikit kegiatan donor instansi, dan yang datang langsung mendonorkan darahnya juga berkurang,” jelasnya.
Rama mengaku sudah berusaha melakukan beragam upaya guna memenuhi kebutuhan stok darah. Ia terus melakukan sosialisasi sembari memperhatikan kondisi dan situasi saat ini.
“Kami lihat kondisi dan situasi saat ini kurang kondusif sehingga tidak bisa maksimal. Saya harap semoga masa sulit ini lekas lewat dan kembali normal lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, beberapa pekan terakhir, tercatat 17 pegawan UDD PMI Kota Banjarmasin terpapar Covid-19.
“Iya benar ada 17 orang tapi sudah negatif, waktu itu ada yang memiliki gejala juga ada yang ringan,” ungkapnya.
Mereka sementara tidak diwajibkan ke kantor, melainkan isolasi selama 5 hari dan mencek ulang kondisinya. “Kalau negatif boleh bekerja kembali,” tuturnya.
Beruntung kata dia, dari 17 orang terpapar itu tidak memberi dampak yang signifikan untuk peroses donor darah di UDD PMI Kota Banjarmasin.
“Masih bisa dihandle, dan untungnya tidak lama dan yang terpapar begantian jadi tidak bersamaan,” pungkasnya.