bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, tahun ini sebanyak 560 ribu peserta Kartu Prakerja telah mengikuti pelatihan di bidang pekerjaan yang dianggap krusial di masa depan.
“Sekarang kita lanjutkan dengan skema langsung di lapangan, skema normal, dan telah terdaftar di tahun 2023 sebanyak 560 ribu orang dan ini pelatihannya di bidang-bidang yang tadi. The future of works atau pekerjaan yang dibutuhkan dalam 1-2 tahun ke depan, baik itu yang dirilis oleh World Economic Forum maupun oleh World Bank,” kata Menko Airlangga dalam acara 'Indonesia Data and Economic Conference' (IDE) 2023 di Jakarta, Kamis (20/7).
Adapun yang dimaksud sebagai bidang pekerjaan yang krusial atau critical jobs merupakan bidang pekerjaan yang membutuhkan kemampuan kritis dan skill yang tinggi untuk menunjang pekerjaan-pekerjaan di masa depan. Menko Airlangga menyebutkan contoh pekerjaannya meliputi sistem developer, data scientist, cloud solution, heavy truck driver,agriculture, plantation manager, bioscientist, dan lain sebagainya.
“Nah ini adalah critical jobs ke depan yang sangat dibutuhkan oleh pembangunan khususnya di Indonesia dan ini kami sedang mempersiapkan dengan Kartu Prakerja di mana ini kita berharap bahwa program Kartu Prakerja yang sudah diluncurkan oleh pemerintah sejak tahun 2020 ini sudah diikuti oleh 17,7 juta pekerja tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Kartu Prakerja: Jembatan Kesenjangan Keterampilan Masyarakat
Prakerja yang diluncurkan sejak tahun 2020 telah diikuti oleh 17,7 juta pekerja yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hingga saat ini, program Kartu Prakerja telah diimplementasikan di 514 kabupaten/kota. Untuk tahun 2023, program tersebut ditargetkan menjangkau 1 juta peserta dengan total anggaran Rp4,37 triliun.
Dengan menggunakan skema normal, pada tahap awal program Kartu Prakerja akan menghabiskan mandat anggaran sebesar Rp2,67 triliun untuk mencapai target sebanyak 595 ribu orang.
Menko Airlangga optimistis karena program Kartu Prakerja merupakan satu-satunya program bantuan sosial (bansos) pertama yang menggunakan skema pendidikan dan pelatihan, sekaligus merupakan program G-to-P yang efektif dalam menjangkau masyarakat.