bakabar.com, KOTABARU – Publik Kotabaru belum banyak tahu tentang sosok perwira reserse satu ini.
Usianya masih terbilang muda. Namun sederet jabatan strategis sudah diduduki oleh pria asal tanah Palopo, Sulawesi Selatan itu.
Namanya Abdul Jalil. Pangkatnya sekarang AKP atau ajun komisaris polisi. Karenanya, tiga balok emas tersemat di pundaknya sebagai lambang pangkat di kepolisian.
Awalnya, Jalil meniti karier di Korps Bhayangkara setelah lulus dari SMA 1 Bajo.
Pada 2012, anak kedua dari pasangan pensiunan ASN itu, berhasil masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
Tak puas sampai di situ, Jalil menyelesaikan pendidikan S2-nya di Fakultas Hukum, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
Sebelum menjabat orang nomor satu di jajaran busur-panah, sebutan Satreskrim, Jalil rupanya kenyang pengalaman di Brimob.
Jalil mengawali karir sebagai Komandan Peleton (Danton) 1, Kompi 1, Batalion A Pelopor.
Selanjutnya ia menduduki jabatan wakil komandan kompi (Wadanki) 2 Batalion A Pelopor Tanah Bumbu (Tanbu), Komandan Kompi 2 Batalion A Pelopor Tanbu.
Di Korps Brigade Mobil, Jalil bahkan terjun langsung memback-up markas polisi yang dinilai rawan di Papua. Baku tembak sengit dengan barisan Organisasi Papua Merdeka (OPM), kelompok yang dianggap separatis sempat terjadi.
Penugasan itulah yang menjadi pengalaman berharga baginya.
“Saat itu, tempur melawan OPM. Tiga anggota tewas, dan lima orang OPM berhasil kami diringkus,” ujarnya saat bincang ringan dengan bakabar.com.
Kini sudah sebulan Jalil menggantikan AKP Imam yang berdasarkan catatan bakabar.com juga memiliki segudang prestasi dalam mengungkap kasus.
Beban berat tentu dipanggul Jalil sepeninggal Imam yang kini menjabat Kanit Jatanras, Ditreskrimum, Polda Banteng, terlebih atas maraknya dugaan penyalahgunaan dana desa di Kotabaru.
Di bawah kendali Imam, setidaknya sudah satu kepala desa yang diduga kuat menyelewengkan dana desa untuk keperluan utang kampanye diamankan. Sementara, tiga kades lainnya dalam bidikan.
Soal itu, Jalil memastikan penyelidikan di bawah komandonya akan terus berlanjut.
“Berkenaan dengan kasus tindak pidana korupsi Polres Kotabaru sudah memenuhi target perkara. Yakni, dua perkara,” jelas dia.
Sebagai upaya pencegahan, jajarannya akan terus melaksanakan pengawasan. Terutama, terhadap proses dan pelaksanaan proyek barang, atau jasa.
Lebih jauh, juga ada beberapa kasus yang mencuri perhatiannya. Di antaranya: potensi konflik antarwarga berlatar kesukuan (SARA).
Tatap muka dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh adat setempat pun digalakkannya, sebagai langkah preventif mencegah konflik warga.
“Pada prinsipnya, strategi ke depan, saya bersama rekan-rekan akan berupaya maksimal melakukan pencegahan terlebih dahulu. Itu semua guna menekan angka terjadinya kasus korupsi, atau penyalahgunaan uang negara,” pungkas Jalil.
Ke depan ia berharap tak menemui banyak kendala berarti dalam menjalankan tugas sebagai pengayom masyarakat.
“Alhamdulillah. Semoga amanah berkah, dan tugas dapat dijalankan dengan baik, demi pengabdian untuk masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkasnya mengakhiri.
Editor: Fariz Fadhillah