Peristiwa & Hukum

Karhutla Merajalela, Legislator Banjarbaru Kritik Penanganan Bencana di IKP Kalsel

Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, masih terkepung kebakaran lahan.

Featured-Image
Kabut asap dampak dari karhutla di Pengayuan Banjarbaru beberapa waktu lalu. Foto-apahabar.com/Fida

bakabar.com, BANJARBARU - Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, masih terkepung kebakaran lahan. Terkait hal ini, pemerintah dinilai tidak cakap dan gagal mengantisipasi bencana alam. 

"Harusnya kawan-kawan yang berada di bidang penanganan bencana sudah bisa mengantisipasi hal ini dengan mitigasi bencana yang matang," anggota DPRD Kota Banjarbaru, HR Budiman, Jumat, (29/9).

Sejauh ini dia menilai upaya mitigasi dan pengendalian bencana di Banjarbaru tidak berjalan dengan baik. Itu dibuktikan dengan makin banyaknya titik api yang muncul setiap harinya. 

"Akibatnya kabut asap di tempat kita jadi semakin pekat. Bahkan makin parah," ungkapnya.

Baca Juga: Ketua Dekranasda Balangan Turut Promosikan Produk Lokal di Pameran Kerajinan Terbesar di Indonesia

Baca Juga: Kasus ISPA Meningkat, Dinkes Banjarmasin Bagikan Puluhan Ribu Masker Bedah ke Sekolah

Menurut dia kondisi ini terjadi akibat minimnya sinergisitas dari seluruh SKPD terkait. Karenanya, Budiman meminta pemerintah kota serius dan menunjukkan peran dalam menangani kebakaran lahan ini. Evaluasi terhadap penanganan kebakaran juga wajib dilakukan. 

"Harus benar-benar ada dan hadir dalam setiap upaya penanganan bencana di masyarakat," pintanya.

Sebagai informasi, pagi tadi Ibu Kota Provinsi Kalsel ini diselimuti kabut asap tebal hingga masuk ke dalam rumah warga.

Tak hanya berdampak kepada warga dan menimbulkan banyaknya penderita ISPA, namun juga mengganggu penerbangan di Bandara Syamsudin Noor.

Tercatat, ada lima maskapai yang terlambat berangkat lantaran kabut asap tebal. Kelima maskapai itu antara lain, Cililink Air, Super Air Jet dan Lion Air dengan tujuan Jakarta.

Kemudian, Wings Air tujuan Balikpapan dan Lion Air tujuan Surabaya. "Benar kelima maskapai ini terlambat karena kabut asap," paparnya Humas Bandara Internasional Syamsudin Noor, Iwan.

Berdasarkan data Dinskes Banjarbaru, total penderita ISPA mulai Januari 2023 sampai saat ini mencapai  26.175 orang. 

Editor
Komentar
Banner
Banner