bakabar.com, BANJARBARU – Belasan hektare lahan di Banjarbaru ludes terbakar. Kepala BPBD Banjarbaru, Said Abdullah, mewanti-wanti pemilik tanah agar lebih perhatian.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar mengurus tanah milik. Jangan cuma tahu dijual dan mendapat untung, tetapi orang lain ikut menanggung bencana," ungkapnya, Rabu (24/5).
"Kalau sudah memasuki musim kemarau, lahan dibersihkan dari tumbuhan liar untuk mengurangi potensi kebakaran," sambungnya.
Imbauan tersebut juga berlaku untuk pemilik lahan yang berdomisili di sekitar lokasi, karena sudah disewakan.
"Makanya pemanfaat lahan juga harus ikut bertanggung jawab. Jangan sampai membuka lahan dengan cara dibakar. Kemudian masyarakat yang lain juga jangan membuang puntung rokok sembarangan," tegas Said.
Lantas bagaimana dengan status kebencanaan di Banjarbaru? "Kami sudah lama bersiaga, baik karhutla maupun banjir. Penyebabnya cuaca masih tidak menentu, karena panas ekstrem tiba-tiba turun hujan," sahut Said.
"Terkait penanganan karhutla, kami tidak akan menunggu api sampai membesar. Kalau menerima informasi terjadi kebakaran, tim pemadam langsung diturunkan," imbuhnya.
Sementara titik rawan kebakaran masih di sekitar Kecamatan Cempaka, Kelurahan Landasan Ulin Timur, dan Kelurahan Guntung Manggis, "Khusus wilayah rawan kebakaran, sudah dilakukan pembasahan," jelas Said.
Berdasarkan catatan BPBD Banjarbaru, sudah 12 hektare lahan tidur terbakar sejak April 2023. Kebanyakan jenis tanaman yang terbakar adalah ilalang dan akasia.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie, menjelaskan jika lahan yang terbakar baru-baru ini berupa padang ilalang, purun tikus dan pohon akasia.
"Adapun penyebab karhutla biasanya cuaca panas, serta kesengajaan dibakar tanpa tanggung jawab," tambah Zaini Syahranie, Kalak BPBD Banjarbaru.