bakabar.com, MARTAPURA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga Menteri Pertahanan (Menhan) RI Probowo Subianto turut berdukacita atas meninggalnya mantan Bupati Banjar KH Khalilurrahman.
Hal ini terlihat dari karangan bunga yang tepajang di sepanjang jalan depan rumah duka di Jl Perwira, Tanjung Rema, Kecamatan Martapura, yang hingga hari ini Senin (26/7) masih terpajang.
Para tokoh RI lainnya juga tampak mengirim karangan bunga, seperti Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha, hingga Ketum dan Sekjen DPP PKB, Muhaimin Iskandar dan M Hasanudin Wahid.
Karangan bunga dari pejabat di Kalsel juga tak terhitung jumlahnya, dari Pj Gubernur hingga kepala daerah, instansi pemerintah hingga swasta.
Khalilurrahman atau kerap disapa Guru Khalil meninggal dunia di usia 75 tahun, Minggu (25/7) pukul 09.45 kemarin.
Belakangan, ulama sekaligus umara kelahiran 10 Desember 1945 kondisi kesehatannya menurun. Ia hanya dirawat di rumah lantaran enggan dibawa ke rumah sakit.
Tahun lalu, selagi masih menjabat Bupati Banjar, Guru Khalil sempat dirawat ke rumah sakit di Surabaya karena sakit paru-paru.
Kiprah Guru Khalil di dunia keagaaman hingga politik tak diragukan lagi. Bermula menjadi Ketua PC Nahdatul Ulama Kabupaten Banjar, berlanjut menjadi Ketua MUI Banjar, Ketua Nazir Masjid Agung Al-Karomah Martapura.
Sebagai putra dari KH Salim Ma’ruf, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Martapura ke-16 periode 1969-1976, Guru Khalil dipercaya memimpin Ponpes terbesar dan tertua se-Kalsel pada 2008 hingga 2015.
Pada 2015 Guru Khalil terjun dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Banjar dan memenangkan suara terbanyak dari emoat pasangan calon.
Jauh sebelum menjadi bupati, KH Khalilurrahman juga pernah menduduki jabatan sebagai wakil rakyat; anggota DPRD Banjar dua periode 1982-1992 dan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).