News

Kapolri Sigit Perintahkan Anggota Polri Jangan Alergi Kritik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh anggota Polri agar tak alergi kritik dan meninggalkan zona nyaman demi membenahi institusi Polri.

Featured-Image
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo makan siang bersama, seusai memeriksa kesiapan personel yang terlibat pengamanan KTT G20 di Bali. Foto: Humas Polri

bakabar.com, JAKARTA –Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh anggota Polri agar tak alergi kritik dan meninggalkan zona nyaman demi membenahi institusi Polri.

Hal ini disampaikan oleh Kapolri Sigit saat memberikan sambutan pada Upacara Wisuda Program Pendidikan Ilmu Kepolisian di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Rabu (21/6).

“Sehingga tentunya yang harus kalian lakukan adalah bahwa tidak ada lagi ruang ataupun tempat untuk bersembunyi, sehingga satu-satunya yang bisa anda lakukan untuk menghadapi fenomena ini adalah bagaimana kalian berlomba-lomba untuk melakukan perbuatan baik,” kata Sigit.

Baca Juga: Kapolri Sigit Berjanji Bakal Netral Kawal Pemilu 2024!

“Melakukan prestasi-prestasi, sehingga fenomena-fenomena ini akan diwarnai dengan hal-hal yang baik, hal-hal yang bisa mengangkat institusi karena ini terus menjadi sorotan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Eks Kabareskrim itu meminta agar jajarannya dapat mengubah sikap menjadi lebih baik sekaligus dapat keluar dari zona nyaman.

“Kita harus segera meninggalkan zona nyaman. Karena memang masyarakat sudah jauh berubah,” ungkapnya.

Baca Juga: Kapolri: Polisi Jangan Persulit Masyarakat Membuat SIM!

“Jadi pada saat kalian tidak bisa berubah, maka kalian yang akan tergulung oleh situasi. Satu-satunya kalian juga harus berubah meninggalkan zona nyaman,” sambungnya.

Tak hanya itu, Kapolri Sigit juga berpesan agar jajarannya dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Terutama bila mendapatkan kritik dari masyarakat.

“Kita harus mulai berubah, membuka diri, tidak antikritik, karena kalau kita antikritik maka kita juga akan menjadi organisasi yang tertinggal,” jelas Sigit.

“Sehingga kritik menjadi bagian dari kita untuk terus berbenah menjadi organisasi modern yang bisa mengikuti perubahan dan keinginan yang diinginkan masyarakat,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner