Ajudan Kapolda Tewas

Kapolda Kaltara Siap Diperiksa Buntut Kematian Ajudannya

Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara), Irjen Daniel Aditya Jaya menyatakan siap untuk dimintai keterangan terkait kematian ajudannya.

Featured-Image
Kapolda tinjau kesiapan operasional SPN Polda Kaltara (Humas Polda)

bakabar.com, JAKARTA - Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara), Irjen Daniel Adityajaya menyatakan dirinya siap untuk dimintai keterangan terkait kematian ajudannya, Briptu Setyo Herlambang.

Diketahui, Briptu SH tewas di rumah dinasnya pada Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 WITA. Ajudan Kapolda Kaltara itu diduga tewas setelah tertembak senjata api (senpi) miliknya.

“Apabila dibutuhkan untuk membuat terang masalah ini, saya siap untuk diklarifikasi,” ucap Irjen Pol Daniel Adityajaya kepada wartawan, Kamis (28/9).

Menurutnya, langkah Polri sudah tepat dalam merespon kasus kematian Briptu SH. Bahkan, ia mengklaim jika pengusutan kasus tersebut sudah transparan dan tidak ditutup-tutupi.

Baca Juga: DPR Desak Bareskrim Selidiki Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara

“Polri sudah transparan dari awal penanganan kasus ini, dan pimpinan Polri sudah berkomitmen untuk mengusut masalah ini secara objektif dan transparan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Mabes Polri menyebut tak ragu untuk meminta klarifikasi dan melakukan pemeriksaan terhadap Kapolda Kaltara, Irjen Daniel Adityajaya.

Pemeriksaan itu tentunya dibutuhkan untuk kepentingan mengungkap fakta dibalik tewasnya Briptu SH.

"Apabila Pak Kapolda memang terkait masalah itu bisa diperiksa, tetapi sampai dengan saat ini belum diperiksa," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan, Kamis (28/9).

Baca Juga: Propam Polri Turun Tangan Usut Kematian Ajudan Kapolda Kaltara

Nanti, kata Sandi akan disimpulkan dari hasil penyelidikan-penyelidikan dan nanti akan digelar apakah dibutuhkan atau tidak. 

Pihaknya menambahkan untuk melancarkan proses penyidikan serta penyelidikan. Pihaknya telah telah memberangkatkan tim asistensi. Diantaranya; penyidik, tim laboratorium forensik, dan tim Inafis.

Sandi beraharap tim tersebut dapat membantu Polres Bulungan dan Polda Kaltara mengungkap kasus yang saat ini disebut-sebut janggal itu.

"Kita mengedepankan scientific crime investigation sehingga pembuktian ilmiah tadi bisa menjadikan gambaran secara utuh peristiwa yang terjadi," pungkasnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner