Hot Borneo

Kapal Diamuk Massa di Tanah Laut, Gus Hanies Angkat Bicara

apahabar.com, PELAIHARI – Wakil Bupati Rembang Muhammad Hanies Cholil Barro’ tengah berupaya mencarikan pekerjaan baru bagi…

Featured-Image
Belasan ABK asal Rembang kehilangan pekerjaan setelah KM Wahyu Mina Barokah dibakar massa di Tanah Laut. Foto: Ist

bakabar.com, PELAIHARI – Wakil Bupati Rembang Muhammad Hanies Cholil Barro’ tengah berupaya mencarikan pekerjaan baru bagi 17 anak buah kapal (ABK) KM Wahyu Mina Barokah IV.

Sebagaimana diketahui, KM Wahyu dibakar massa di perairan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Senin (11/4) lalu.

“Saya minta nanti Dinas Kelautan mengakomodir kawan-kawan ABK ini,” ujar Gus Hanies, sapaan karibnya, di rumah dinas, Rabu malam (13/4) dilansir Detik.com.

“Paling tidak untuk pekerjaan selanjutnya seperti apa. Karena kapalnya sudah dibakar, otomatis kehilangan pekerjaan,” sambungnya.

Meski pemilik kapal yang dibakar itu bukan warga Rembang, menurutnya pemerintah tetap harus memberi perhatian bagi warganya yang bekerja menjadi ABK di kapal itu.

“Baru tadi pagi saya ketemu Kadinas (Kelautan) berikut Sekdinnya. Saya bilang, bagaimana pun juga ini masyarakat kita. Kita mesti tolong,” ujar Hanies.

Menurutnya, peristiwa pembakaran kapal tersebut harus dijadikan pelajaran. Dia mengimbau nelayan Rembang agar berhati-hati dan mematuhi aturan.

“Ada insiden tersebut pasti ada sebabnya,” ujarnya.

Menurut keterangan Kepala Dinas Kelautan Rembang, Hanies menjelaskan di perairan yang berjarak 11 mil dari pantai itu banyak terumbu karang dan alat tangkap nelayan kecil lokal.

“Banyak sekali terumbu karang atau alat tangkap nelayan-nelayan kecil lokal situ yang rusak karena alat tangkap kita,” ungkap Hanies.

Dinas Kelautan Rembang, kata dia, sudah sering mensosialisasikan ketentuan penangkapan ikan bagi nelayan. Termasuk penggantian alat penangkapan ikan (API) dari jenis cantrang ke jaring berkantong.

“Kita imbau nelayan melalui asosiasi untuk lebih berhati-hati. Karena alat tangkap juga sudah berubah dari cantrang menjadi jaring berkantong. Wilayah tangkap juga musti diperhatikan,” pungkasnya.

Diwartakan sebelumnya, pembakaran kapal bermula ketika nelayan di Jorong mendapat informasi adanya sejumlah kapal nelayan cantrang beroperasi di perairan yang berjarak sekitar 11,88 mil dari pantai.

Nelayan setempat pun melakukan penggerebekan dan menemukan tiga kapal cantrang. Setelah mengejar, para nelayan itu menangkap satu kapal: KM Wahyu Mina Barokah IV. Kapal itu kemudian dibakar, sedang seluruh ABK-nya dibawa ke Pos Satuan Polairud Polres Tanah Laut.

Komentar
Banner
Banner