bakabar.com, Medan - Rentetan peristiwa yang terjadi di Kota Medan akhir-akhir ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Sejumlah peristiwa, di antaranya, tindak kriminal jalanan, peredaran narkoba, kedatangan personel TNI ke Mapolrestabes Medan, hingga pembunuhan yang terduga pelakunya seorang oknum prajurit TNI sangat berdampak ke situasi kamtibmas di Kota Medan.
Menyikapi hal itu, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menilai situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Medan sedang tidak baik-baik saja.
Ketua Umum BADKO HMI Sumut Abdul Rahman mengungkapkan, rentetan peristiwa itu membuat masyarakat menjadi was-was. TNI Polri yang harusnya menjadi pengayom masyarakat dan menjaga kedaulatan negara malah terlibat perbuatan melanggar hukum.
Atas apa yang terjadi, BADKO HMI Sumut berharap, forkopimda bisa bergerak cepat untuk menciptakan rasa aman di masyarakat.
Baca Juga: Lemkapi: Prajurit TNI Penyerbu Markas Polisi Medan Harus Ditindak!
"Belum selesai aksi begal, ditambah krisis gas subsidi, kini diperkeruh prilaku oknum prajurit TNI. Dimana rasa keamanan ibu kota provinsi ini," ujar Ketua Umum BADKO HMI Sumut Abdul Rahman kepada bakabar.com, Kamis (10/8).
Menurutnya, negara dalam hal ini pemerintah daerah harus hadir ditengah masyarakat. Berikan kepastian keamanan agar masyarakat dapat melakukan aktivitasnya dengan aman dan tenang.
Ia menjelaskan, bukan hanya sekali, tapi ada beberapa peristiwa yang belakangan terjadi di Kota Medan diduga melibatkan oknum petugas. Salah satunya terungkapnya gudang pengoplosan gas LPG 3 kg yang mencatut koperasi TNI, kemudian permainan BBM subsidi yang melibatkan oknum perwira Polri berpangkat AKBP.
"Ini adalah akumulasi peristiwa, yang menunjukkan bahwa betapa bobroknya pimpinan TNI dan Polri dalam membina personelnya. Begitupun Polda Sumut begitu lembek dan tidak tahan diintervensi. Sehingga penegakan hukum terasa runcing di bawah dan tumpul ke atas," tegas Abdul Rahman.
Baca Juga: Sempat DPO, Konglomerat Medan Mujianto Ditangkap!
Ia menambahkan, "Kami harap, forkopimda jangan asyik dengan mainannya sendiri-sendiri. Pimpinan-pimpinan di Sumatera Utara ini diharapkan lebih memprioritaskan membahas keamanan, kenyamanan masyarakat."
Negara, lanjutnya, hari ini tidak hadir di tengah-tengah rakyat. Dengan kondisi bahan pokok yang naik, kelangkaan dan krisis energi di depan mata. Kondisi seperti itu harusnya menjadi perhatian. "Apakah mereka tidak mendengar jeritan orang-orang miskin ,"tukasnya.
Abdul Rahman pun meminta Kapolda Sumut dan Pangdam I Bukit Barisan segera menyelesaikan ketegangan yang terjadi dan lebih mensolidkan sinergitas antara TNI Polri di Sumut.
"Jadi jangan hanya sinergitas di level atas saja. Sinergitas juga harus tercipta sampai ke level bawah. Sehingga kedepan tidak lagi terjadi gesekan antar dua instansi TNI dan Polri. Karena, dampaknya tentu masyarakat yang akan dirugikan," pungkasnya.