bakabar.com, BANJARMASIN – PT PLN (Persero) meresmikan dua buah Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) pertama di Kalimantan Selatan Jumat (24/6) malam.
Dua buah anjungan listrik di Pelabuhan Ikan Banjar Raya, Banjarmasin itu diharapkan dapat membuat efisiensi para nelayan, karena tidak perlu menyalakan genset untuk penerangan dan kebutuhan lain saat sandar.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng), Tonny Bellamy, mengatakan Anjungan Listrik Mandiri merupakan bentuk konkret pelaksanaan program Electrifying Marine.
Ia berharap ini dapat meningkatkan efisiensi kebutuhan pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan guna memenuhi kebutuhan layanan listrik temporer seperti penerangan kapal, cold storage serta kebutuhan listrik lainnya di lokasi dermaga, pelabuhan hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
“Ini akan jauh lebih murah jika dibanding menggunakan genset,” kata Tonny Bellamy.
Tonny juga mengatakan PLN menyediakan 27.500 VA daya di anjungan listrik pelabuhan. Nelayan bisa terhubung dan membayar hanya Rp 25 ribu per malam.
Jauh lebih murah dibanding penggunaan listrik dari genset Solar.
Sementara salah seorang Jurgan Kapal Motor Harapan 04, Junaidi mengaku senang karena anjungan listrik ini akan mengurangi pengeluarannya.
Dalam semalam kata Junaidi, ia memerlukan sedikitnya 8 liter solar untuk penerangan kapal.
Artinya, dengan harga solar Rp 5.150 per liter, ia akan menghabiskan uang Rp 41.200 per malam.
“Bongkar muat kadang bisa dua tiga hari, ini sangat membantu dan pastinya akan meningkatkan pendapatan juga,” kata Junaidi.
Sekretaris Persatuan Agen Penyalur Ikan, Pelabuhan Ikan di Banjar Raya, Priyadi Jaya, mengaku bersyukur ada fasilitas ini.
“Saya biasanya pakai genset menggunakan solar habis Rp 80 ribu per malam. Pakai ALMA ini, pakai token bisa hanya perlu Rp 30 ribu,” jelasnya.
Dalam prosesi acara peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan pemencetan tombol sirine tanda telah Diresmikan ALMA di Pelabuhan Ikan Banjar Raya.
Cara pakainya gampang, nelayan terlebih dahulu menghubungi petugas pelabuhan untuk membeli semacam token.
Setelah mendapatkan kode tersebut, nelayan akan memasukkan ke anjungan listrik yang tersedia. Setelah cocok, aliran listrik pun menyala.