Kalsel

Kalsel Dukung Kaltim Jadi Ibu Kota Tanpa Impor Pangan

apahabar.com, BANJARMASIN – Kalimantan Timur (Kaltim) telah ditetapkan sebagai calon ibu kota negara. Sejumlah daerah tetangga…

Featured-Image
Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 38 pada 2018 lalu di tengah lahan rawa yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian produktif di Kalimantan Selatan. Hal ini sekaligus meneguhkan komitmen Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian dan praktek pertanian berkelanjutan. Foto-Dok. kemendagri

bakabar.com, BANJARMASIN – Kalimantan Timur (Kaltim) telah ditetapkan sebagai calon ibu kota negara. Sejumlah daerah tetangga bersiap untuk menopang ketahanan pangan Bumi Mulawarman- sebutan Kaltim.

“Kalsel sudah siap menjadi penyangga ibu kota negara baru di sektor pangan,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel Nurul Fajar Desira, kepada bakabar.com, Senin (2/9).

Bappeda, kata Fajar, juga akan menindaklanjuti hasil Hari Pangan Se-dunia tahun lalu. Kementerian Pertanian RI sebelumnya menyiapkan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI). Kalsel disiapkan sebagai lumbung padi nasional. “Khususnya hasil pertanian di lahan rawa,” tegasnya.

Pemprov Kalsel berencana mengembangkan hasil pertanian cabai dan bawang merah di sejumlah kabupaten. Di antaranya, Tanah Laut dan Tanah Bumbu. “Masing-masing 20 hektar untuk lahan cabai dan 10 hektar untuk bawang merah,” ungkapnya.

Kalsel juga siap mengembangkan tanaman padi seluas 750 hektar, dan jagung 1.750 hektar di dua kabupaten tersebut. “Tahun depan kita akan mulai kembangkan,” terang dia. Semua tanaman itu, sambung dia, akan dikelola langsung Dinas Pertanian Kalsel. Namun, tetap bekerja sama dengan pemerintah kabupaten terkait.

Kementerian Pertanian tengah menyiapkan sistem klaster pangan guna mendukung pembangunan ibu kota mandiri tanpa impor pangan. Kepala Dinas Pertanian Tanah Bumbu melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Robby Candra, menyatakan kesiapannya menjadi daerah penyangga pangan untuk Kaltim.

"Kalau kita siap saja. Apalagi kalau bendungan sudah ada. Yang tadinya satu atau dua kali panen per tahun, bisa tiga kali. Otomatis hasil pertanian akan meningkat," kata Robby, kepada bakabar.com siang tadi.

Meminjam data Dinas Pertanian setempat, pada 2018 Kabupaten Tanbu berhasil memproduksi 123 ribu ton gabah dari 5 kecamatan penghasil seperti Kusan Hilir, Kusan Hulu, Batulicin, Satui, dan Simpang Empat.

Selain itu, juga ada wilayah penghasil lainnya yakni Kecamatan Mantewe. Tapi, jumlah produksinya masih sangat minim. "Wilayah penghasil terbesar itu di Kecamatan Kusan Hilir," katanya.

Kementerian Pertanian memproyeksikan kebutuhan pangan di Kaltim dengan jumlah penduduk sebesar 3,5 juta jiwa untuk komoditas beras adalah sebesar 295.800 ton.

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Negara, Inkindo Imbau Pemerintah Tekan Biaya

Baca Juga:Ibu Kota Pindah, ASN Penajam Berpotensi Bertambah

Baca Juga: Ketersediaan Energi Warga Ibu Kota Baru Dijamin Aman

Baca Juga: Tanah Bumbu Siap Jadi Penyangga Pangan Ibu Kota Negara

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner