Ekonomi Indonesia

Kadin: Indonesia Berpotensi Keluar dari Middle Income Trap

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Arsjad Rasjid menyebut Indonesia punya potensi keluar dari middle income trap. Lalu menjadi negara maju.

Featured-Image
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid Dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (14/8). Foto: Andi M/apahabar.com

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Arsjad Rasjid menyebut Indonesia punya potensi keluar dari middle income trap. Lalu menjadi negara maju.

Kata dia, perekonomian Indonesia terbilang stabil di tengah melemahnya ekonomi global. Untuk itu, diperlukan sinergi yang ciamik antara BUMN dengan pihak swasta.

"Sebagai contoh, untuk membangun infrastruktur, pemerintah tidak hanya bisa untuk mengendalikan APBN dan APBD, yang terbatas," ujarnya dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (14/8) pagi.

Sinergi yang inklusif, kata dia, mampu membuat para pengusaha nasional terus berkembang. Sebab itu, diperlukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) antar kedua belah pihak.

Dalam hal ini, KSO mesti disokong dengan kerangka kerja pernyataan modal yang commercially viable. Atau layak secara komersial. 

Artinya, sebagai bisnis, produk, dan layanan yang punya kemampuan bersaing secara efektif. Tentu saja dengan para pesaingnya dan menghasilkan keuntungan.

"Sehingga pengusaha nasional tidak hanya menjadi penonton di negerinya sendiri," tegasnya.

Sejauh ini, bagi Arsjad perekonomian Indonesia mencatatkan kinerja yang relatif lebih baik dari negara berkembang lainnya. Terutama selama dan setelah periode pandemi Covid-19.

"Kunci keberhasilan dalam empat tahun terakhir adalah kolaborasi yang sangat baik antara pemerintah, termasuk BUMN dengan sektor swasta dalam memitigasi dampak pandemi dan mendorong pemulihan," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner