Habar Pemilu 2024

Kabupaten Banjar Paling Banyak Money Politic, Masyarakat Diminta Ikut Awasi

Mantan Ketua Bawaslu Kalsel, Iwan Setiawan, mengatakan Kabupaten Banjar adalah daerah paling banyak terjadi money politic atau politik uang.

Featured-Image
Mantan Ketua Bawaslu Kalsel, Iwan Setiawan. Foto-apahabar.com/Hendra Lianor

bakabar.com, MARTAPURA - Mantan Ketua Bawaslu Kalsel, Iwan Setiawan, mengatakan Kabupaten Banjar adalah daerah paling banyak terjadi money politic atau politik uang.

"Di Kalsel, Kabupaten Banjar paling banyak pelanggaran money politic. Kedua Banjarmasin," ujar Iwan saat Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif yang digelar Bawaslu Banjar, di Aston, Sabtu (27/1).

"Itu kejadian waktu lalu, saat saya masih menjabat. Kalau sekarang saya tidak membikin statistik itu lagi," sambungnya.

Data pelanggaran money politic tersebut, kata Iwan, berdasar temuan jajaran Bawaslu hingga laporan masyarakat.

"Jadi, paling banyak pelanggaran itu bukan berarti sampai seribu, bisa saja misalnya sembilan kasus tapi paling banyak se-Kalsel," tuturnya.

Lantas bagaimana sekarang. Komisioner Bawaslu Kalsel periode 2017 - 2022 itu menilai, potensinya masih sama.

"Saya tidak memantau lagi saat ini. Namun potensinya di Kabupaten Banjar masih besar," kata Iwan.

Oleh karenanya, Iwan meminta kepada seluruh peserta sosialisasi ini agar mengajak masyarakat luas mencegah terjadinya politik uang dan meningkatkan partisipasi pemilih.

Sementara, Komisioner Bawaslu Banjar, Muhaimin menyampaikan masa pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari, hanya tinggal 18 hari lagi.

Ia berharap, peran semua pihak berpartisipasi mengawasi tahapan pemilu, guna tegaknya demokrasi Pemilu 2024.

"Kesuksesan Pemilu 2024 adalah kesuksesan bersama, bukan hanya dari peserta pemilu. Pada dasarnya pemilu ini adalah milik rakyat. Karena prinsip demokrasi adalah dari rakyat untuk rakyat, sehingga rakyat berhak mengawasinya," kata Muhaimin.

Editor


Komentar
Banner
Banner