Kalteng

Kabar Tukang Bangunan Lumpuh Setelah Vaksin, Ini Kata Kadinkes Barut

apahabar.com, MUARA TEWEH – Kabar seorang tukang bangunan bernama Darsono (64), di Kabupaten Barito Utara, Kalteng…

Featured-Image
Darsono (64) mengaku lumpuh setelah divaksin. Foto-Istimewa

bakabar.com, MUARA TEWEH - Kabar seorang tukang bangunan bernama Darsono (64), di Kabupaten Barito Utara, Kalteng lumpuh setelah vaksin ditanggapi Kepala Dinas Kesehatan setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Siswandoyo mengaku dirinya belum bisa komentar, karena belum ada laporan dari team KIPI Puskes.

“Kami belum bisa berkomentar karena belum ada laporan dari team KIPI Puskes. Kami akan segera tindaklanjuti untuk turun investigasi mendalam atas kasus Darsono, warga Wonerejo Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah," Kabupaten Barito Utara setelah vaksin 13 Desember 2021 lalu, ” kata Siswandoyo, Sabtu (6/2) malam.

Sebelumnya diberitakan bahwa Darsono mengaku sempat menderita lumpuh dan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh selama 19 hari setelah divaksin.

Kronologis kata Darsono, pada 13 Desember 2021, sehabis kerja sebagai kuli bangunan dirinya melintas Jalan A Yani mau ke Samsat untuk perpanjangan surat sepeda motornya. Kebetulan waktu itu ada razia oleh tim gabungan satgas Covid-19.

Kemudian ditanya apakah sudah vaksin? Darsono menjawab belum..

Petugas kemudian menyuruh Pak De untuk vaksin di Tiara Batara dekat lokasi razia. Namun ia menjawab kalau dirinya masih kelelahan habis kerja.

"Saat mau divaksin saya katakan bahwa saya masih kelelahan habis kerja bangunan. Namun kata petugas tidak apa-apa, ” kata Darsono.

Kemudian vaksin pun dilakukan. Tidak lama kemudian, menurutnya, lengan kanan yang disuntik langsung bengkak, dan kepala terasa mau pecah.

Ia pun dilarikan ke RSUD Muara Teweh dan langsung dapat penanganan oleh tim medis.

Hingga sekarang keadaan pria yang bisa dipanggil Pak De masih terlihat lemah sehabis keluar dari rumah sakit umum belum lama tadi.

Dikatakan Pak De meski masuk dalam pelayanan BPJS Kesehatan, namun tetap selama dirawat di rumah sakit kurang lebih puluhan juta rupiah pun melayang untuk pengeluaran lain.

“Saya tak menuntut apa-apa kepada pemerintah daerah atau tim Satgas Covid-19. Ke depan hendaknya jangan melakukan vaksin secara paksa kepada masyarakat karena kondisi fisik seseorang tidak sama, ” ucap pria paru baya ini dengan mata berkaca-kaca.

Lihat saja efek dari vaksinasi tersebut, dulu badan Pa De sehat, masih bisa bekerja sebagai kuli bangunan.

"Kini untuk berjalan pun sulit dan badan kurus kering, " pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner