Achmad Irwandi bocah berbobot 125 Kilogram (Kg) asal Desa Kuringkit, Kabupaten Tanah Laut tiba-tiba dilarikan ke Puskesmas Panyipatan menggunakan ambulans desa, Jumat (06/11) pukul 16.30 tadi.
“Tadi muntah-muntah di rumah badannya lemas. Makanya kami bawa ke puskesmas takut terjadi sesuatu,” sebut Mulyadi, ayah Achmad Riswandi kepada bakabar.com lewat sambungan telepon.
Tubuh Achmad Riswandi dilaporkan tak bisa digerakkan sama sekali. Bahkan saat dinaikkan ke ambulans Achmad Riswandi terpaksa digulingkan dulu.
“4 sampai 5 orang laki-laki kesulitan menggeser dari tempat tidur Riswandi,” urainya.
Saat ini lanjut Mulyadi sudah dilakukan penanganan medis oleh perawat puskesmas dengan memasang alat bantu pernapasan.
Siang tadi, Achmad Irwandi baru saja menjalani tes usap atau swab Covid-19.
Bocah SMP ini menjalani swab di kediamannya, kawasan RT 8 Desa Kuringkit.
Desa Kuringkit berjarak sekira 23 kilometer dari Pelaihari, pusat Kabupaten Tanah Laut.
Swab dilakukan setelah Achmad Irwandi dilaporkan reaktif hasil tes cepat di RSUD Ulin Banjarmasin tiga hari lalu.
Karena reaktif, Achmad Irwandi urung dirawat inap di rumah sakit. Sebenarnya ada dua RS rujukan. Selain RSUD Ulin Banjarmasin, yakni RS Idaman Banjarbaru.
Sebulan belakangan menderita obesitas, Achmad Irwandi sampai kini tak bisa beranjak dari kasurnya.
Lengkap dengan baju astronot, petugas mendatangi Achmad Irwandi yang hanya bisa berbaring di kediamannya, pagi tadi.
“Petugas dokter Puskesmas Panyipatan datang ke rumah. Ia meminta agar Achmad Riswandi melakukan swab sebagaimana hasil rapid test di RSUD Ulin reaktif. Kami mengizinkannya agar tidak ada prasangka macam-macam,” sebut Mulyadi, ayah angkat Riswandi kepada bakabar.com.
Sekitar pukul 10.30 tes usap dilakukan di rongga hidung Achmad Irwandi. Namun hasilnya diperkirakan baru keluar sepekan ke depan.
“Jadi untuk sementara hasilnya kami tunggu dulu, baru kita melakukan tindakan lain untuk perawatan anak kami, ” katanya.
Kondisi Achmad Riswandi sebut Mulyadi tetap masih sama; belum bisa bergerak dari tempat tidur. Kaki dan badannya lemah.
“Ia mengaku sakit pada tulang,” ujar Mulyadi. “Sementara untuk makan masih lancar,” jelasnya lagi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Tanah Laut Nina Sandra akan tetap memantau kondisi pasien obesitas tersebut.
“Kami sudah memerintahkan agar ditangani dengan baik. Walaupun saat ini dirawat di rumah sambil menunggu hasil swab Keluar,” jelasnya.
Diangkat 4 orang