bakabar.com, JAKARTA - Pada Jumat pagi, Rupiah dibuka menguat bersama sejumlah mata uang lainnya di Asia di level Rp15.200-an per dolar AS.
Pada pukul 09.15 WIB, rupiah terpantau melanjutkan penguatan, naik 110 poin atau 0,72 persen ke Rp15.228 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga menguat 0,15 persen ke 102,40.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah hari dibuka berfluktuatif, namun ditutup menguat dikisaran Rp15.300-Rp15.400.
Dolar AS terus melemah ke level terendah selama tujuh bulan terhadap mata uang utama lain pada kamis (12/1) setelah data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen AS turun ke laju paling lambat dalam setahun selama Desember 2022. Tren pelemahan inflasi kemungkinan akan mengundang pergeseran akhirnya dalam retorika hawkish Fed.
Dari dalam negeri, pelaku pasar merespons positif kebijakan pemerintah tentang revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE). Salah satunya soal aturan beberapa lama devisa parkir di dalam negeri.
Diperkirakan akan ada beberapa sektor baru yang masuk ke dalam daftar yang harus menempatkan DHE di dalam negeri.
Dengan keluarnya PP tersebut, sejumlah komoditas unggulan yang sekarang sedang menanjak harganya seperti batu bara, timah dan nikel membantu mata uang rupiah kembali perkasa.
Sebelumnya dolar AS hasil ekspor parkir di bank luar negeri yang mengakibatkan mata uang rupiah terus melemah walaupun data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) terus membaik serta cadangan devisa juga meningkat.