Penggilingan Padi Modern

Jokowi Resmikan Sentra Penggilingan Padi Modern Milik Bulog di Sragen

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sentra Penggilingan Padi Modern atau Modern Rice Milling Plant (MRMP) milik Perum Bulog.

Featured-Image
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) (tiga dari kanan) didampingi Dirut Perum Bulog Budi Waseso (dua dari kanan), Kepala Bapanas Arief Prasetyo (empat dari kanan) saat meresmikan Sentra Penggilingan Padi Modern atau MRMP milik Perum Bulog di Desa Karangmalang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (11/3). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sentra Penggilingan Padi Modern atau Modern Rice Milling Plant (MRMP) milik Perum Bulog. Sentra penggilingan padi itu terletak di Desa Karangmalang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (11/3).

Presiden menyampaikan Sentra Penggilingan Padi modern di Sragen milik Bulog, sudah mulai beroperasi. Tidak hanya di Sragen saja, tetapi juga di tujuh lokasi lain sudah mulai beroperasi, seperti di Subang, Kendal, Kerawang, Lampung, Bojosegoro, Magetan, dan terakhir di Sragen.

Sentra penggilingan padi ini, kata Presiden, akan memperkuat Bulog dalam penyerap gabah yang ada di petani dengan kapasitas yang sangat besar. Oleh karena itu, Presiden meminta Dirut Perum Bulog menyerap gabah yang ada di petani sebanyak-banyaknya dengan harga gabah kering panen (GKP) akan ditentukan oleh Kepala Bapanas.

"Kita ingin harga gabah di petani itu, wajar, harga di pedagang juga wajar, sehingga dapat untung semua serta harga konsumen atau harga di masyarakat juga pada posisi yang wajar," kata Presiden.

Baca Juga: Panen Raya, Presiden Minta Bulog Serap Gabah Petani Sebanyak-Banyaknya

Menurut Presiden menjaga keseimbangan harga ini, tidak gampang. Untuk itu, Presiden memerintahkan Bulog untuk siap menyerap dengan angka 2,4 juta ton beras sehingga akan membawa stabilitas harga lebih baik.

Sementara itu, Dirut Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan Bulog dalam menyerap gabah petani akan mengikuti harga pasar. Jadi Bulog sekarang tidak mengikuti harga pembelian pemerintah (HPP) tetapi mengikuti harga pasar.

"Jika harga beras dijual Rp5.700 per kg atau Rp5.500 per kg akan dibeli sesuai harga pasar yang diserap dari banyak wilayah. Hal ini, intinya sampai ada keputusan harga dari BPN disikapi dengan seperti itu," kata Budi Waseso.

Bulog akan menyerap sebanyak mungkin dan akan membeli sesuai dengan kemampuan Bulog. Adapun infrastruktur sentra penggilingan padi modern atau MRMP di Sragen memiliki rata-rata kemampuan 120 ton GKP per hari. 

Baca Juga: Presiden Cek Langsung ke Petani, Harga Gabah Rp6.000 per Kg

"Bulog kemampuan serap di gudangnya sekitar 3,6 juta ton. Bulog mendapat tugas harus menyerap cadangan beras 2,4 juta ton tahun ini. Sekitar 70 persen dari 2,4 juta ton dapat diserap pada masa panen raya," katanya.

Dia menambahkan, "Bulog harus bisa menyerap masa panen ini, sekitar 1,5 juta ton dan sisanya 30 persen pada saat panen gaduh."

Editor
Komentar
Banner
Banner