bakabar.com, RANTAU – Tiba bersama rombongannya di Bendungan Tapin, Desa Pipitak Jaya, Kamis (18/2) siang, Presiden Joko Widodo langsung menyanjung fungsi bendungan senilai triliunan rupiah itu.
Sebelumnya dari Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru rombongan presiden terbang menggunakan helikopter Super Puma menuju kawasan Tapin. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan mobil.
Kedatangan orang nomor satu di Indonesia guna meresmikan Bendungan Tapin. Jokowi tiba tepat pukul 11.52.
Pantauan media ini, Presiden Jokowi datang didampingi Pj Gubernur Kalsel Safrizal, Bupati Tapin Arifin Arpan, Menteri PUPR Basuki, Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar dan sejumlah pejabat lainnya.
Jokowi terlihat mengenakan setelan khas andalannya, yakni kemeja putih, celana kain hitam dan dipadukan sneakers yang tampak senada dengan pakaiannya.
Kali ini ia juga menambahkan jaket merah dengan pin bendera Indonesia di bagian dada.
Begitu turun dari mobil, Jokowi langsung menyapa tamu undangan yang sedari pagi menunggu, di antaranya Rifqinizamy Karsayudha, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah, staf ahli menteri PUPR, pejabat tinggi Waskita dan Abipraya, hingga perwakilan masyarakat adat.
“Dengan adanya Bendungan Tapin ini, banjir yang ada di Tapin bisa dikurangi sangat drastis sekali,” kata Jokowi dalam sambutannya.
“Selain mengairi sawah menghasilkan listrik, juga mengendalikan banjir,” sambungnya.
Jokowi melanjutkan banjir memerlukan penanganan komprehensif dari hulu ke hilir.
“Agar intervensi terhadap lahan penanaman kembali di lahan terutama berkaitan DAS perlu dilakukan besar besaran,” ujarnya.
Menariknya, Jokowi menyempatkan dialog bersama sejumlah perwakilan masyarakat adat. Dia menanyakan tentang relokasi masyarakat bendungan terbangun.
“Kami seperti bermimpi bisa bertemu presiden hari ini. Dengan adanya bendungan ini harapannya masyarakat tidak hanya di area hilir tetapi juga [di hulu] kami ingin ada perubahan,” ujar salah seorang warga itu.
Usai sambutan, Jokowi lalu melakukan prosesi peresmian. Sirine dibunyikan, dan sebuah prasasti ditandatanganinya.
Selanjutnya, Presiden tampak melakukan penaburan benih di areal Bendungan Tapin
Sekilas Bendungan Tapin
Untuk kedua kalinya, Presiden Jokowi mengunjungi Kalimantan Selatan. Setelah meninjau Sungai Martapura saat banjir beberapa pekan silam, kali ini Jokowi datang untuk meresmikan Bendungan Tapin.
Bendungan ini berjarak sekitar 20 kilometer dari Rantau, ibu kota Tapin atau 101 kilometer dari Banjarbaru, pusat pemerintahan Provinsi Kalsel.â£â£Ini merupakan kedatangan kedua Jokowi, setelah 18 Januari 2021 lalu meninjau kondisi Sungai Martapura dari Jembatan Pekauman.
Sebagai informasi, Bendungan Tapin berkapasitas tampung 70,52 meter kubik. Bendungan ini berfungsi menjaga ketahanan pangan air dan pangan nasional.
Dibangun sejak 2015, bendungan ini menelan dana Rp1,058 triliun murni dari APBN multiyears dan menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) di banua. â£â£Bendungan Tapin termasuk dalam program pembangunan 65 bendungan besar di Indonesia sebagaimana digagas Presiden Jokowi.
Bendungan Tapin dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) - PT Waskita Karya KSO. Tepat 2 Oktober 2020, pembangunan fisiknya rampung.
Tahap pengisian-perendaman air (impounding) Bendungan Tapin akan berjalan selama 5 bulan hingga Maret 2021 mendatang. â£â£Penggenangan dilakukan sambil menunggu penyelesaian pembangunan jaringan irigasi dalam rentang 2020-2022. Sehingga dapat mengalirkan air sampai ke sawah-sawah milik petani seluas 5.472 hektare. â£â£Bendungan Tapin dapat menyediakan air baku untuk wilayah Rantau sebesar 500 liter/detik, mereduksi banjir sebesar 107 m3/detik, konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin, dan sumber air untuk PLTA sebesar 3,30 MW. â£â£Kehadiran bendungan ini tentu saja akan sangat berpengaruh pada ketahanan pangan Banua sebagai penyangga ibu kota negara di Penajam, Kalimantan Timur.
Tapin diharapkan menjadi salah satu lumbung pangan banua, selain Banjar. Yang mampu menyangga dan menyuplai kebutuhan pangan IKN nantinya.â£Yang tak kalah pentingnya adalah daya listrik PLTA yang dihasilkan nantinya sebesar 3,30 megawatt. Diharapkan menjadi pelapis PLTA Riam Kanan (30 megawatt) menyuplai kebutuhan listrik Kalsel-Kalteng.
Jokowi Tiba di Kalsel, Pemprov Usul Bendungan Pancur hingga Jalan Lintas Barat