bakabar.com, SAMBOJA – Bagaimana jadinya jika Kalimantan Timur menjadi ibukota negara. Perlahan, mimpi itu mendekati nyata, seiring kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Bukit Soeharto, Selasa (7/5) siang tadi.
Menseskab Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum M Basoeki Hadimoeljono dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro turut serta dalam kunjungan.
Baca Juga: Pejuang SIGAP Bantu Tata Kelola Kampung di Berau
“Saya melihat di sini semuanya sangat mendukung. Kebetulan lokasinya di tengah jalan tol Balikpapan-Samarinda. Di Balikpapan ada airportnya, Samarinda ada airportnya. Jadi (lebih hemat) tidak perlu buat airport lagi. Pelabuhan (internasional) juga ada di Balikpapan,” kata Jokowi kepada awak media ini.
Saat kunjungan Jokowi didampingi wakil Gubernur Hadi Mulyadi dan Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah.
Sementara Kepala Bappeda Kaltim Zairin Zain membantu memberikan penjelasan kepada Presiden Jokowi terkait lokasi yang ditawarkan.
“Kita sudah siapkan areal seluas lima ribu hektar di sisi kanan jalur tol Balikpapan-Samarinda (ke arah laut/pantai). Ke depannya, jika masih diperlukan, kita siapkan tiga ribu hektar lagi. Semuanya masih di areal Bukit Soeharto,” kata Zairin Zain, dikutip bakabar.com dari laman resmi Pemprov Kaltim.
Bukit Soeharto menjadi lokasi pertama yang ditinjau Presiden Jokowi, dari tiga lokasi yang digadang-gadang akan menjadi ibukota negara.
Keunggulan Kaltim lainnya, bukan daerah gambut (mahal dalam pembiayaan pembangunan) dan bukan daerah rawan gempa.
Baca Juga: Menanti Tuah Jembatan Mahakam IV
Editor: Fariz Fadhillah
