bakabar.com, JAKARTA – Pidato Presiden AS Joe Biden terkait perubahan iklim di McLean, Virginia, menyebut ibu kota negara Indonesia, Jakarta.
Dalam pidatonya, Joe Biden telah menjadikan perubahan iklim sebagai salah satu agenda utamanya.
Ia melihat isu tersebut sebagai salah satu ancaman serius tidak hanya bagi Amerika Serikat, tetapi juga dunia.
Menekankan seriusnya ancaman tersebut, Biden bahkan membahas sebuah prediksi yang menyebutkan bahwa Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan akibat perubahan iklim.
"Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik 2,5 kaki (76 sentimeter), Anda akan melihat jutaan orang yang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur. Anda melihat apa yang terjadi di Afrika Utara," kata Biden saat berpidato di Pusat Kontraterorisme Nasional AS di McLean, Virginia, seperti dilansir okezone.com, Sabtu (31/7).
"Apa yang membuat kita berpikir ini tidak penting? Itu bukan tanggung jawab Anda, tetapi itu adalah sesuatu yang Anda tonton karena Anda tahu apa yang akan terjadi."
Biden kemudian mencontohkan Jakarta sebagai kota yang diprediksi terdampak perubahan iklim dan akan tenggelam dalam waktu 10 tahun mendatang.
"Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?," ujarnya.
Jakarta telah disebut-sebut sebagai salah satu kota yang paling cepat ‘tenggelam’, dengan setengah dari keseluruhan kota saat ini berada di bawah permukaan air, menurut World Economic Forum.
Wilayah Jakarta Utara yang sering dilanda banjir diperkirakan telah mengalami penurunan hingga 2,5 meter dalam 10 tahun.
Pembangunan yang terus menerus dilakukan juga diyakini turut berdampak pada kecepatan ‘tenggelam’ nya ibu kota.
Biden mengatakan bahwa perubahan iklim yang terjadi, jika tidak diantisipasi akan memunculkan perubahan dunia, yang dampaknya akan dirasakan AS.
"Apa yang akan terjadi pada doktrin strategis kita dalam 2, 5, 10, 12 tahun ke depan, ketika Anda dapat mencapai Kutub Utara tanpa pemecah es?," ujarnya.
Kabar Terbaru IKN di Kaltim
Seperti diketahui, Kalimantan Timur (Kaltim) akan menjadi lokasi ibu kota negara (IKN) baru. Lantas bagaimana rencana itu kini?
Ternyata sampai saat ini belum ada lahan yang dibebaskan. Hal itu diungkap oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN, Qoswara mengatakan sampai saat ini belum ada kementerian dan lembaga (K/L) yang mengusulkan untuk membebaskan lahan di ibu kota baru.
“Kalau ditanyakan dana IKN ada nggak? Kami belum mendapatkan usulan-usulan tersebut. Jadi sampai saat ini kita belum tahu apakah nanti akan ada dana untuk IKN atau tidak, karena memang belum ada K/L yang mengusulkan untuk itu,” katanya dalam bincang bareng DJKN secara virtual dilansir detik.com, Jumat (30/7/2021).
Qoswara menjelaskan LMAN akan membebaskan lahan jika ada dana yang diusulkan dari K/L. Nah sampai saat ini belum ada yang mengusulkan dana itu untuk pembebasan lahan di ibu kota baru.
“Dana yang ada di LMAN itu dana yang diusulkan oleh kementerian/lembaga. Jadi dana yang ada di kita ini sudah teralokasi untuk sektor-sektor tertentu,” jelasnya.
“Jadi ada anggaran dari Kementerian PUPR yang punya jalan tol dengan sumber daya air, dan Kementerian Perhubungan yang punya kereta api dengan pelabuhan, serta ada dana yang dimiliki Kemenparekraf untuk kawasan wisata,” sebutnya mencontohkan.
Berdasarkan catatannya, sepanjang 2021 ini LMAN sudah mendanai pengadaan lahan sebesar Rp 13,4 triliun untuk proyek strategis nasional (PSN).