bakabar.com, JAKARTA -Direkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengakui bahwa tim penyidik butuh waktu lebih untuk mengidentifikasi korban mutilasi di Tambun, Bekasi.
Hal ini lantaran kondisi mayat yang sudah lama, sehingga cukup sulit untuk mengidentifikasi korban.
"Saat ini sedang melakukan pemeriksaan sero bio molekuler untuk memastikan identitas mayat," ungkapnya pada Kamis (4/1/).
"Kalau identitas mayat sudah di identifikasi maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif," imbuh Kombes Hengki pada awak media.
Baca Juga: Tetangga Kontrakan Penemuan Mayat Mutilasi di Tambun Saling Pindah Kamar, Ada Apa?
Mayat korban mutilasi dikabarkan sudah berada dalam kontainer cukup lama. Oleh sebab itu, tingkat identifikasi jadi jauh lebih sukar.
"Jenazah ini diperkirakan sudah lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati-hatian," tuturnya.
Tim penyidik beserta tim forensik RS Polri Kramat Jati menjelaskan, pemeriksaan dilakukan menggunakan Disaster Victem Identification (DVI), DNA, odontogram, hingga antropomedik.
"Kami identifikasi menggunakan DVI, periksa DNA, Odontogram (gigi), antripomedik juga medik," jelas kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigadir Jendral Hariyanto pada Kamis (4/1).
Baca Juga: Kasus Mutilasi di Kontrakan Tambun Mulai Diusut Polda Metro Jaya
Upaya-upaya ini dilakukan agar segera menemukan identitas korban, mengadili dan menjatuhi hukuman pada pelaku.
Sementara itu Kombes Hengki menegaskan, tim penyidik akan terus lakukan pendalaman. Ia mengatakan mereka tidak hanya berpatokan pada keterangan tersangka tapi akan melakukan pengembangan kasusnya.
"Kita tidak boleh hanya bergantung kepada pengakuan tersangka," tegasnya menjelaskan.