bakabar.com, JEMBER - Satu bulan pasca kepulangan, jemaah haji asal Jember belum mendapatkan tambahan air zam-zam seperti yang dijanjikan. Setelah diusut, penyebabnya adalah persoalan teknis pengiriman.
Hal itu dikonfirmasi oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember. Pihaknya memastikan persoalan ini untuk segera diproses.
Kemenag Jember mengatakan bahwa air Zam-zam sudah dikirim ke Jakarta dan akan didistribuksikan ke daerah. Namun pemerintah Arab Saudi secara mendadak melarang pengiriman itu.
"Ini hanya masalah teknis miss komunikasi antara Pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi," kata Kepala Kanwil Kemenag Jember, Akhmad Sruji Bahtiar Senin (4/9).
Baca Juga: Tak Punya RTRW, Tambak Ilegal di Pantai Jember Tidak Bisa Ditindak
Menurut dia, persoalan itu terjadi karena pemerintah Arab Saudi mengira air zam-zam itu dikirimkan untuk kepentingan komersial. Padahal, air zam-zam tersebut merupakan jatah tambahan untuk jemaah haji.
"Karena sudah di luar waktu bulan haji, dikiranya air itu mau dikomersilkan (dijual)," jelasnya.
Kini, Kemenag Jember berharap para jemaah haji bisa memahami dan bersabar. Sebabnya, Kemenag RI telah berkirim surat ke Pemerintah Arab Saudi untuk menjelaskan duduk perkaranya dan tinggal menunggu balasan.
Baca Juga: Pesawat Mogok di Jeddah, Jemaah Haji Surabaya Gagal Pulang
Jika sudah diperbolehkan, air zam-zam akan dikirim ke Kanwil Kemenag Jatim terlebih dahulu. Setelah itu didistribusikan ke Kemenag daerah masing-masing.
"Selanjutnya kami akan koordinasi dengan KBIH, supaya air Zam-zam bisa sampai ke jemaah," tambahnya
Untuk diketahui, jemaah haji Indonesia tahun 2023 dijanjikan menerima 10 liter air zam-zam. Namun, hingga saat ini para jemaah hanya mendapatkan 5 liter air zam-zam.