bakabar.com, JAKARTA - Musim haji tahun ini berada pada cuaca panas. Makanya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta para jemaah haji Tanah Air mengantisipasi dehidrasi. Sebab dehidrasi bisa berujung pada serangan panas (heat stroke) akibat cuaca panas hingga menyebabkan kematian.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka mengatakan, sejak beberapa bulan lalu pihaknya sudah memiliki program kesehatan haji yang salah satunya berisi imbauan kepada jemaah haji. Mereka diminta membawa payung, banyak minum termasuk air putih, airisotonic,oralit karena suhu bisa maksimal kemarin bisa 44 derajat Celcius.
“Selain itu makan buah-buahan karena mengandung air, mineral, vitamin yang asli,” ujarnya seperti ditulis Republika.co.id.
Ia meminta para jemaah menyadari dan menerapkan imbauan Kemenkes. Sebab, ia menyebut kalau dibiarkan kekurangan cairan, maka bisa mengalamiheat stroke.
Bahkan, ia menyebut kipas angin yang banyak disediakan di sana tidak dapat membantu jemaah yang mengalami kondisi ini. Ia menyebut penguapan banyak terjadi dan justru membuat penguapan kondisi sekitar jemaah haji.
“Jadiheat strokemerupakan kondisi yang sudah sangat parah. Sebab cairan di tubuhnya benar-benar habis dan orang yang mengalaminya biasanya meninggal dunia,” katanya.
Ia mengakui 308 Panitia Penyelenggara lbadah Haji (PPIH) bidang kesehatan memang sudah dibekali ilmu menangani jemaah haji yang mengalami dehidrasi seperti diguyur pakai air, banyak menyediakan infus. Ia menyebut PPIH ini memang turun ke jalanan di Arab Saudi utamanya di Arafah-Muzdalifah-Mina.
“Tetapikantidak mungkin sekitar 231 ribu jamaah haji bisa didatangi satu-satu sedangkan PPIH bidang kesehatan terbatas hanya 308 orang, itu pun tersebar di tiga kota,” ujarnya.
Jadi, ia meminta para jemaah haji sadar mengenai ancaman ini dan potensi ini telah diberitahukan sejak awal. Selain itu, Eka menambahkan, Kemenkes ingin kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) ikut mengedukasi dan membimbing para jemaah haji. Ia menyebut KBIH memiliki peranan penting karena yang intens bersama dan berkomunikasi dengan para jemaah haji, bahkan tak jarang ada perjanjian tertentu antara KBIH dan jamaah haji.
“Jadi jangan hanya melulu melakukan bimbingan ibadah haji melainkan juga perhatikan aspek kesehatannya. Jaga kesehatan para jemaah haji,” ujarnya.
Ia menyebut pihaknya sudah membicarakan masalah ini dengan KBIH. Ia menyebut Kemenkes juga telah berkomunikasi dengan stakeholder lain yaitu Kementerian Agama (Kemenag). Ia mengakui Kemenag sudah sangat kooperatif. Kendati demikian, pihaknya ingin Kemenag lebih menekan KBIH karena kementerian itu yang memberikan izin pada KBIH.
“Jadi KBIH pasti lebih mendengarnya. Jemaah haji harus diselamatkan, jadi kalau jemaah haji sehat maka semua untung,” katanya.
Baca Juga: Kemenkes Bocorkan Tips Sehat Selama Berhaji
Baca Juga: Bupati HSS Minta Identitas Sasirangan Dikenakan Petugas Haji
Editor: Syarif