Nasional

Jemaah Ahmadiyah Masih Ketakutan usai Masjid Sintang Dirusak

apahabar.com, JAKARTA – Sekretaris Pers dan Juru Bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana mengatakan para…

Featured-Image
Sekretaris Pers dan Juru Bicara JAI Yendra Budiana menyebut jemaah Ahmadiyah di Kabupaten Sintang, Kalbar masih ketakutan usai pengrusakan Masjid Miftahul Huda. Ilustrasi. Foto-dok. istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Sekretaris Pers dan Juru Bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana mengatakan para jemaah masih merasa ketakutan setelah peristiwa pengrusakan dan pembakaran terhadap Masjid Miftahul Huda, Jumat (3/9) kemarin.

Masjid Miftahul Huda di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat merupakan masjid yang dibangun dan digunakan jemaah Ahmadiyah untuk beribadah sejak 2007 lalu. Masjid itu dirusak oleh ratusan warga yang mengaku tergabung dalam aliansi umat Islam.

“Warga saat ini ketakutan karena polisi yang jumlahnya banyak saja tidak bisa mencegah pengrusakan, pembakaran,” kata Yendra dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (4/9).

Total jemaah Ahmadiyah yang berada di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang ada 20 kepala keluarga atau sebanyak 72 orang.

Saat kejadian berlangsung, warga memang sudah diperintahkan untuk berdiam diri di rumah sejak pagi oleh kepala desa. Mereka dilarang keluar karena khawatir akan menerima kekerasan fisik.

“Jadi memang tidak ada yang terluka dalam kejadian itu karena semua diam di rumah,” katanya.

Masjid, kata Yendra, memang sudah tak beroperasi selama hampir dua minggu. Terhitung sejak 14 Agustus lalu.

“Masjid dilarang dipakai, tidak ada salat Jumat di masjid,” kata dia.

Dia juga memastikan pelaku pengrusakan terhadap masjid tempat jemaah Ahmadiyah beribadah bukan warga desa Balai Harapan. Penyerang kata dia merupakan warga yang datang dari Kota (Sintang).

Lagi pula, selama ini jemaah Ahmadiyah juga hidup rukun dengan warga desa tanpa ada cekcok atau persoalan agama apapun.

“Dari warga tidak ada. Ahmadiyah sudah ada sejak 2004, Masjid Miftahul Huda yang dirusak sudah berdiri sejak 2007,” kata dia.



Komentar
Banner
Banner