bakabar.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional atau National Food Agency mengintensifkan operasi pasar atau Gerakan Pangan Murah (GPM) serta fasilitasi distribusi pangan menjelang Ramadan hingga Idul Fitri 1444 H.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan semakin mendekati hari H, intensitasnya akan semakin ditingkatkan. "Operasi Pasar atau Gerakan Pangan Murah kita dorong dilaksanakan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia melalui kolaborasi dengan Dinas Urusan Pangan yang ada di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia," katanya di Jakarta, Kamis (2/3).
Hingga memasuki Maret ini, Arief menuturkan, telah banyak provinsi yang melaksanakan operasi pasar atau GPM, seperti Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jambi, Maluku, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Aceh, NTB dan NTT.
Pelaksanaan GPM merupakan hasil kolaborasi Bapanas bersama kementerian dan lembaga terkait, Satgas Pangan Polri, Bank Indonesia, Dinas Urusan Pangan se-Indonesia, BUMN, BUMD, asosiasi, serta pihak terkait lainnnya. Dalam kegiatan tersebut disediakan 9 bahan pangan strategis dengan harga wajar atau di bawah harga pasar.
Baca Juga: Stabilkan Harga Komoditas Pangan, Gubernur Jatim Sidak Operasi Pasar
“Melalui GPM ini kita tingkatkan keterjangkauan dan daya beli masyarakat,” paparnya.
Selain meningkatkan intensitas GPM, Bapanas juga berupaya mengendalikan inflasi pangan dengan memastikan ketersediaan pangan, khususnya untuk komoditas pangan strategis yang perlu dipenuhi dari luar, seperti daging ruminansia dan gula konsumsi.
“Untuk daging sapi dan kerbau serta gula konsumsi kita sudah menugaskan Bulog dan minta Kementerian BUMN menugaskan BUMN Pangan melakukan pengadaan,” sebutnya.
Arief menjelaskan untuk daging ruminansia ID FOOD akan melakukan pengadaan sekitar 100 ribu ton daging sapi dan Bulog akan melakukan pengadaan sekitar 100 ribu ton daging kerbau.
Baca Juga: Operasi Pasar Salah Satu Upaya Tekan Inflasi di Kalbar
“Kedatangan dilakukan secara bertahap, kita percepat (kedatangannya) sebelum Lebaran untuk menambah stok dan menjaga harga daging di masyarakat,” ungkap dia.
Begitu juga dengan gula konsumsi, pada tahap pertama sampai dengan bulan Mei 2023, BUMN Pangan ID FOOD dan PTPN Holding Perkebunan ditugaskan melakukan pengadaan sekitar 215 ribu ton Gula Kristal Putih (GKP).
Tak hanya itu, Bapanas juga melakukan upaya stabilisasi pasokan dan harga minyak goreng dengan mendistribusikan minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan MinyaKita melalui BUMN Pangan ID FOOD.
"Hingga 1 Maret 2023, tercatat ID FOOD telah didistribusikan total 11 juta liter MinyaKita ke 27 provinsi," tandasnya.