Tak Berkategori

Jelang Lebaran, Pasar Terapung Piere Tendean Sepi Pengunjung

apahabar.com, BANJARMASIN – Memasuki Minggu (02/06/2019) atau H-3 Idul Fitri 1440 Hijriah, pedagang Pasar Terapung Siring…

Featured-Image
Pedagang Pasar Terapung Siring Piere Tendean Banjarmasin, Minggu (02/06/2019) coba menawarkan jualannya kepada pembeli. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Memasuki Minggu (02/06/2019) atau H-3 Idul Fitri 1440 Hijriah, pedagang Pasar Terapung Siring Piere Tendean, Banjarmasin, gundah karena barang dagangannya sepi pembeli.

Dari pantauan bakabar.com, kondisi pasar yang terletak dipinggiran Sungai Martapura nampak lengang meski jam masih menunjukkan pukul 10:00 Wita.

Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Gelar Kampanye Mudik Tanpa Kantong Plastik

Para pedagang seperti menganggur, karena animo masyarakat yang beraktivitas dan berbelanja lesu.

“Sepi sekali, lebih sepi dari Minggu kemarin (26/5),” ujar Husniah (65) warga Lok Baintan, Kabupaten Banjar ini.

Meski telah menempuh jarak yang cukup jauh, wanita setengah baya ini tidak memperoleh hasil yang memuaskan pada pekan terakhir momentum bulan Ramadan 1440 Hijriah.

Husniah terpaksa harus lapang dada menerima kenyataan bahwa barang dagangan hanya laku sedikit dari jumlah yang disiapkannya mencapai puluhan bakul.

Buah-buahan dan sayur-menyayur merupakan barang jualannya untuk menarik pembeli di Pasar Khas Tradisional Banjar ini.

Dari dagangan itu, omzet yang bisa diraih Sumriah dihari biasa mencapai ratusan ribu rupiah.

Namun, omzet pada Ramadan kali ini turun drastis dibandingkan hari biasa maupun minggu ketiga Ramadan. Dagangannya condong tak dilirik pembeli.

“Dahulu hari biasa biasa sampai ratusan ribu, sekarang mencapai angka itu pun sulit,'' ucapnya.

Meskipun begitu, ia mengakui tetap bersyukur dengan rezeki yang diperolehnya sekarang. Diperkirakan, Pasar Terapung buatan itu ramai akan pengunjung pada akhir pekan usai lebaran 1440 Hijriah.

Baca Juga: Dihibur Mamanda, Serunya Sahur Bareng Jurnalis ala Paman Birin

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner