Histori

Jelajah Purba, Naik Motor Keliling Situs Purbakala di Kaki Gunung Argopuro-Raung

Sejarah yang biasanya membosankan dan tak menarik, kini disajikan sambil naik motor keliling situs purbakala megalitikum di lereng gunung Argopuro.

Featured-Image
Pemandu Wisata menjelaskan sejarah situs Calok di lereng Gunung Argopuro Jember. (apahabar.com/HPI Jember)

bakabar.com. JEMBER - Sejarah yang biasanya membosankan dan tak menarik, kini disajikan sambil naik motor ke situs purbakala megalitikum di lereng gunung Argopuro. 

Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) membuat peta destinasi wisata sejarah baru di Kabupaten Jember. 

Sepanjang perjalanan, wisatawan akan dikenalkan sejumlah kearifan lokal, mulai dari budaya hingga kuliner khas desa sekitar.

"Minggu kemarin, secara swadaya kami sudah melakukan jelajah purba," kata Ketua DPC HPI Jember, Hasti Utami kepada Apahabar, Senin 11 Desember 2023.

Sedikitnya ada 5 situs megalitikum sepanjang perjalanan mulai dari titik di Sumberbaru, Rambipuji, Arjasa-Jelbuk, Sukowono Sumberjambe dan Mayang. Untuk menempuh itu semua membutuhkan waktu sekitar 7 jam dengan jarak 171 Km.

Rute Jelajah Purba di Jember/HPI Jember
Rute Jelajah Purba di Jember/HPI Jember

Jelajah Purba menggabungkan kekayaan alam dan budaya Desa Panduman dan Desa Kamal dalam satu rute wisata yang saling mendukung dan melengkapi.

"Shelter satu dari kota menuju Kafe Purba, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, kita disuguhi kuliner khas Panduman, dan dihibur seni Can-Macanan Kaduk," jelasnya.

Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Puncak Panduman, di Dusun Sumber Candi. Di sana, wisatawan bisa menikmati rujak buah dengan pemandangan Jember dari ketinggian.

"Sekaligus bisa belanja buah buahan, seperti durian dan manggis, murah murah," ujarnya.

Usai di Puncak Panduman, pemandu akan mengajak melihat Situs Calok di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa. Pemandu akan menjelaskan sejarah kehidupan manusia Purba di sana.

Situs-situs purba di Desa Kamal diperkenalkan, berikut keragaman kuliner Desa Kamal yaitu sayur kolpoh, lalapan beh sarap, junggulan, perkedel pohong, bideng pokak, sambel pao, sambel pokak jukok teri, dan tentu saja dadar jagung. Makannya pun dengan daun jati yang lebar.

"Sekaligus menikmati Wedang Pokak khas Kamal. Kemudian lanjut ke Situs Duplang," ujarnya.

Selama trip peserta didampingi pemandu wisata yang akan menceritakan perjalanan peradaban manusia di kawasan Argopuro.

Fakta sejarah menyebutkan bahwa Jember menjadi bagian penyebaran kebudayaan megalitikum.

"Dataran Tinggi Iyang (Argopuro-Raung) menjadi salah satu pusat persebaran situs-situs megalitikum ini," katanya.

Peninggalan megalitikum menjadi sangat menarik karena menjadi bukti nyata perjalanan peradaban manusia. Sayangnya, kata Hasti, situs megalitikum menjadi destinasi wisata yang kurang populer.

"Padahal di Jember, daerah persebaran situs megalitikum berdampingan dengan potensi alam yang sangat indah dan budaya yang luar biasa," jelasnya.

Hasti mengatakan, wisatawan yang tertarik bisa langsung menuju ke lokasi atau menghubungi Pokdarwis desa setempat

Editor


Komentar
Banner
Banner