bakabar.com, BEKASI - Sejarah mencatat peran seorang Mayor Hasibuan. Bahkan namanya pun telah disematkan sebagai nama jalan di Bekasi. Bukan tanpa sebab, dedikasinya selama masa revolusi memang telah menorehkan tinta emas.
Namun sayang, sang Mayor ternyata tidak dimakamkan di taman makam pahlawan atau semacamnya. Sebab ternyata ia dimakamkan di tanah wakaf yang letaknya tepat di belakang Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi.
6 Dekade Berlalu, Makam pun Diperbaiki
Setelah lebih dari 6 dekade berlalu, pusara Mayor M Hasibuan ditemukan Beny Rusmawan bersama timnya, pada medio 2021 lalu.
Dari penemuan itulah, proses renovasi makam Mayor Hasibuan pun mulai dijalankan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Makam sang Pahlawan Bekasi, demikian masyarakat menyebutnya, terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan.
Ia dikebumikan bersebelahan dengan istrinya ibu Hasanah yang wafat Tahun 1955, atau 6 tahun berselang sebelum kemudian Hasibuan menyusulnya.
Baru Sebulan Kelar Direnovasi
Salah satu penjaga makam Suhandi, menyebut bahwa proyek renovasi makam mulai dikerjakan pada Desember 2022.
"Sebulan yang lalu ini baru dibenerin," ucap Suhandi saat ditemui bakabar.com, Rabu (11/01).
Dirinya menambahkan bahwa proyek pengerjaan makam dilakukan oleh pihak Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi.
Pantauan bakabar.com di lokasi, makam M Hasibuan yang awalnya hanya diberi kramik sebagai pembatas kini sudah dilapisi dengan batu marmer dan ditancapkan bendera merah putih.
Suhandi menambahkan bahwa proyek renovasi diawali dengan pengerjaan akses jalan menuju makam dan pembersihan saluran air agar tidak terjadi banjir.
"Enggak banjir kalau makam pahlawan, kalau sebelah sini genangan air aja surutnya juga cepet," sambung Suhandi.
Meski proyek renovasi makam telah selesai, hingga saat ini Pemkot Bekasi belum meresmikan tempat peristirahatan pahlawan Bekasi tersebut.
Sepak Terjang Mayor Hasibuan
Diketahui, Mayor Hasibuan bernama lengkap Madnuin Hasibuan. Semasa bertugas sebagai tentara, ia pernah memimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Laut yang bertempur di perbatasan Jakarta Timur hingga Bekasi.
Kendati namanya marak ditemukan di sejumlah literatur sejarah, namun hingga saat ini belum begitu banyak ulasan mengenai dirinya. Hanya sebuah pusara yang menera tahun 1961 sebagai penanda hari wafatnya. Selebihnya, masih tetap misteri.
Melansir laman Historia, dalam biografi KH. Noer Ali, Kemandirian Ulama Pejuang, Hasibuan di zaman pendudukan Jepang merupakan salah seorang mandor di Tanjung Priok.
Selain itu, ia juga berjuang bersama KH Noer Ali, memimpin pasukan dalam pertempuran Sasak Kapuk melawan sekutu pada 29 November 1945.
Dengan seluruh sepak terjang yang menyertai sosoknya, Alun-Alun Kota Bekasi sempat diubah namanya menjadi Alun-Alun M Hasibuan yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada 21 Februari 2022 lalu.
