bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin kembali mengumbar janji untuk membuka Makam Sultan Suriansyah.
Namun berdasar pantauan bakabar.com, kondisi makam masih digembok. Peziarah tidak bisa melenggang masuk ke areal makam.
Sejatinya, Pemkot sudah berjanji membuka kembali cagar budaya di Jalan Kuin Utara tersebut sejak Rabu (12/8) kemarin.
Ketika dikonfirmasi, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakot Banjarmasin, Doyo Pujadi menyebut makam Sultan Suriansyah baru akan dibuka pada Jumat esok (14/8).
Lantas, kenapa diundur?
Pengunduran, kata dia, sesuai hasil rapat bersama aparat penegak hukum, kecamatan hingga kelurahan. Termasuk kedua belah pihak yang bersengketa atas hak kepengelolaan makam.
“Insyaallah besok Jumat, jam 09.00 Wita rencananya makam Sultan Suriansyah kita buka,” ujarnya.
Ia menyampaikan sederet alasan berlarutnya pembukaan makam salah satu pahlawan nasional itu.
Satu di antaranya faktor situasi keamanan makam di tengah konflik pengelolaan antara ahli waris, dan pengurus lama.
Karenya, Pemkot Banjarmasin akan mengambil alih sementara pengelolaan makam.
Itu sampai kedua belah pihak yang berseteru bisa menunjukkan bukti pengelolaan yang sah.
Kendati kesepakatan itu diputuskan, ada masukan dari kedua belah pihak agar pengelolaannya dilakukan secara bergantian.
“Misalnya pihak pertama mengelola satu pekan. Kemudian sepekan selanjutnya dikelola pihak kedua,” terangnya.
Meski begitu, kebijakan tersebut bakal dipertimbangkan kembali bersama tim, setelah makam resmi dibuka besok.
“Untuk sementara Pemkot dulu yang mengelola, kira-kira sepekan ke depan. Sambil kita pertimbangkan lagi usulan mereka,” pungkasnya.
Lantas bagaimana kondisi makam di tengah konflik ini?
Di areal makam, bakabar.com mendapati dua orang berada di area makam Sultan Surianyah. Yakni Taufikurrahman dan Fajri.
Taufik mengaku dirinya memang rutin berada di area makam, baik hanya untuk sekadar mengarahkan peziarah yang datang maupun membersihkan area makam.
Meski lokasi makam masih digembok, rupanya tidak sedikit warga yang masih datang berziarah, terutama pada akhir pekan.
“Kita tidak tahu urusan soal konflik kedua belah pihak itu. Kita bantu-bantu peziarah di sini,” ungkap penjaga makam Raja Banjar pertama itu.
Editor: Fariz Fadhillah