bakabar.com, BANJARBARU - Ada yang menarik dalam aksi demo oleh mahasiswa BEM Kalimantan Selatan di Kegubernuran Kalsel, Jumat (2/5) kemarin. Massa aksi menuntut perbaikan sistem pendidikan.
Dalam orasinya, koordinator aksi Ahmad Rian Tama dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin menyebut banyak para guru yang diperlakukan tidak layak.
"Banyak guru yang tertindas," serunya di hadapan Gubernur H Muhidin.
Muhidin langsung merespons pernyataan Tama. Pria kelahiran Binuang, Tapin, ini tegas menyebut kalau ditemukan pejabat yang menindas guru, maka akan merasakan hal sama.
"Kalau ada pejabat pemprov, baik itu kepada dinas, maupun yang lain menindas guru, maka akan ku tindas balik," tegas Muhidin.
"Kalau perlu saya berhentikan sebagai pejabat," sambungnya disambut tepuk tangan para mahasiswa. Pernyataan ini yang membuat menarik aksi demo kemarin.
Aksi demo dengan 5 poin tuntutan itu merujuk pada perbaikan sistem pendidikan dan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Muhidin juga berjanji akan memperbaiki sistem pendidikan di Kalimantan Selatan yang dianggap kurang. Misalnya, rehabilitasi sekolah kurang layak. Termasuk penambahan lokal jika memang diperlukan.
Adapun gaji guru yang dianggap kurang layak, juga dipastikan sudah dinaikkan demi kesejahteraan tenaga pengajar.