bakabar.com, KOTABARU – Teka-teki keberadaan Syarifah Zahrah Alydrus (22) terus bergulir.
Eks karyawati catering di PT Hillcon Kotabaru itu hilang sejak Kamis 26 Mei lalu.
Hingga kini, warga Desa Mekarpura, Pulau Laut Tengah itu bak ditelan bumi.
Praktis, membuat waswas orang tua Syarifah, Habib Muhdar Alydrus, dan Siti Fatimah.
Mereka berharap Syarifah yang hilang di hari ia mengundurkan diri bisa segera pulang dalam keadaan selamat.
Berbagai upaya kini dilakukan. Mulai menyebarluaskan informasi ke media sosial, hingga grup-grup percakapan publik whatsapp.
Bahkan yang terbaru, kedua orang tua Syarifah turut melapor ke Mapolsek Pulau Laut Tengah, Senin (31/5) sore.
Mereka resmi meminta pihak kepolisian membantu. Dan, melacak keberadaan putri kesayangannya yang sudah enam hari tanpa kabar itu.
“Kami sudah lapor ke Polsek sore tadi. Semoga pihak kepolisian bisa membantu kami, dan anak kami bisa secepatnya pulang,” ujar Siti Fatimah dihubungi media ini Senin (31/5) malam.
Habib Muhdar Alydrus merasa ada hal janggal dialami sang putri.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Selama ini, Syarifah tidak pernah bepergian jauh seorang diri. Apalagi tanpa sepengetahuan orang tua.
Habib Muhdar menduga Syarifah Zahrah pergi atas rencana oknum, juga menyayangkan sikap sang bapak angkatnya, Sobari yang berada di Banjarmasin.
“Ini kami menduga sudah direncanakan, dan kenapa Sobari semudah itu menguruskan tiket pesawat Syarifah tanpa sepengatuan orang tua,” kecewa Habib.
Sementara, Kapolsek Pulau Laut Tengah, Iptu Sahropi, melalui Kanitreskrim Bripka Ismail langsung meneruskan laporan ortu Syarifah ke Markas Polres Kotabaru untuk diatensi kapolres langsung.
“Kami menerima laporan itu, sekitar pukul 16.00 Wita,” ujar Ismail, kepada bakabar.com, Senin sore.
Bak gayung bersambut, Kasat Reskrim Polres Kotabaru, AKP Abdul Jalil langsung menerjunkan Tim Buru Sergap (Buser).
“Anggota masih lidik. Saya juga sudah perintahkan Tim Buru Sergap (Buser) Macan Bamega untuk cek ke keluarganya, atau pelapor,” tegas Jalil, dihubungi bakabar.com, Senin malam.
Ortu Angkat
Hari kelima pencarian, Siti Fatimah menerima informasi keberadaan Syarifah.
Jejak perempuan berparas putih itu mulai terendus berada di luar pulau.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Informasinya, Syarifah saat ini tengah mengikuti pelatihan di Surabaya.
Desas-desus keberadaan putrinya itu diperolehnya dari pria yang mengaku Sabari, bapak angkat Syarifah di Banjarmasin.
"Kami tidak tahu kalau anak kami punya bapak angkat," ujarnya.
Meski begitu, sampai kini Siti Fatimah belum juga melihat batang hidung anaknya itu.
Sabari bilang Syarifah sebelumnya mengontaknya untuk meminta tolong menguruskan tiket pesawat jurusan Surabaya, 26 Mei lalu.
Kepada Sabari, Syarifah mengaku akan berangkat ke Surabaya lantaran ada keperluan pelatihan.
Sabari lantas mengiyakan. Sebab, ia menduga niat keberangkatannya telah direstui oleh orang tua, dan keluarga.
“Saya tidak tahu. Saya kira Zahrah sudah meminta izin. Sebabnya dia bilang ada pelatihan di Surabaya selama dua minggu,” Siti Fatimah menirukan percakapannya dengan Sabari.
Kabar jika Syarifah mengikut pelatihan makin membuat heran Fatimah. Pasalnya, anaknya itu telah mengundurkan diri PT Hillcon.
"Saya tidak tahu pelatihan yang mana. Anak saya itu mengundurkan diri tanggal 26 Mei juga," ujar Fatimah.
Kekuatiran Fatimah makin menjadi-jadi mengingat telepon genggam anaknya itu tak kunjung aktif.
"Yang pasti, sampai sekarang saya belum mendengar kabar langsung dari anak saya," ujar Fatimah.
