News

Jalan Wali Kota Ibnu Sina Dipenuhi Sampah, Imbas Penutupan TPA Basirih

Jalan Wali Kota Ibnu Sina di Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin kini berubah menjadi TPA dadakan.

Featured-Image
Jalan Wali Kota Ibnu Sina di Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin kini berubah menjadi TPA dadakan. Foto: Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Jalan Wali Kota Ibnu Sina di Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin kini berubah menjadi TPA dadakan.

Sampah-sampah itu diangkut dari berbagai sudut Kota Banjarmasin, sejak lebih dari sepekan terakhir.

Pantauan di lokasi, truk-truk pengangkut milik Pemkot Banjarmasin datang silih berganti, menumpuk sampah di lokasi tersebut.

Pemandangan absurd pun terjadi karena di lokasi tersebut juga terpasang plang larangan membuang sampah.

Kondisi ini terjadi setelah Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih di Jalan Gubernur Soebardjo, Banjarmasin Selatan, disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Akibatnya, warga sekitar di lokasi kini harus menghadapi tumpukan sampah, bau menyengat, dan kesulitan akses.

Jalan ini sebenarnya merupakan jalur alternatif penting yang biasa digunakan warga Lingkar Dalam menuju SMP Negeri 18 Banjarmasin di Jalan Kelayan Besar I.

Namun, keberadaan hamparan sampah ini membuat warga harus mencari rute lain.

"Banyak yang mengeluh, terutama anak-anak sekolah. Walaupun ada jalur alternatif, jalan ini tetap yang paling dekat," ujar Jali, warga Kelayan Besar I.

Selain terganggu aksesnya, Jali juga mengeluhkan bau busuk yang kerap terbawa angin hingga ke permukiman warga.

"Harusnya pemkot mencari lahan lain, jangan menumpuk di sini," ucapnya.

Sebaliknya, situasi itu tidak disia-siakan oleh para pemulung, termasuk Joko Prasetyo yang menemukan tempat ini secara kebetulan setelah TPAS Basirih ditutup.

"Sebelumnya, saya memulung di TPAS Basirih. Setelah di sana disegel, saya berkeliling mencari lokasi lain. Akhirnya, saya menemukan tempat ini dengan banyak sampah," ungkap Joko.

Joko bersyukur karena situasi ini tetap memberinya peluang untuk mencari nafkah. "Dari sini, saya bisa mencari makan," tuturnya.

Dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengaku, tidak pernah memerintahkan anak buahnya menumpuk sampah di sana.

"Kami tidak pernah mengarahkan ke sana," singkatnya.

Ketika ingin ditemui untuk wawancara lebih lanjut, Alive bilang kalau dirinya sedang berada di Jakarta untuk menghadiri rapat.

Namun ia berjanji akan menuntaskan persoalan ini. "Insya Allah secara perlahan kami selesaikan," janjinya.

Editor
Komentar
Banner
Banner