Hot Borneo

Jalan Harus Diperbaiki, PT Talenta Tutup Jalur Alternatif Batola-Tapin

Terhitung mulai 17 Februari 2021, PT Talenta Bumi menutup jalan hauling batu bara mereka untuk kendaraan umum dari Barito Kuala ke Tapin maupun sebaliknya.

Featured-Image
Pemasangan pengumuman penutupan jalan hauling PT Talenta Bumi untuk semua kendaraan umum mulai 17 Februari 2021. Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Terhitung mulai 17 Februari 2021, PT Talenta Bumi menutup jalan hauling batu bara mereka untuk kendaraan umum dari Barito Kuala ke Tapin maupun sebaliknya.

Penutupan disebabkan beberapa titik mengalami kerusakan parah, setelah lebih sebulan dilalui kendaraan berbobot puluhan ton.

“Prinsipnya kami tak masalah dengan jalan hauling untuk kendaraan umum. Namun jalan juga mulai rusak dan kami harus melakukan perbaikan,” papar Humas PT Talenta Bumi, Agus Basri, Selasa (16/2).

“Pun selama proses perbaikan, masih terdapat jalan alternatif lain dari Batola menuju Tapin atau sebaliknya,” imbuhnya.

Adapun jalan alternatif lain dari Tapin menuju Batola yang tersedia adalah jalan hauling PT Hasnur di Jalan Ahmad Yani Kilometer 94, atau hauling PT Binuang Mitra Bersama Kilometer 88.

Sementara jalan nasional yang melintasi Margasari di Kecamatan Candi Laras Utara, Tapin, lebih banyak digunakan mobil penumpang dan sepeda motor.

Sebenarnya bisa saja PT Talenta membuka separuh bidang jalan untuk kendaraan umum dan unit hauling. Sedangkan separuh bidang jalan yang lain diperbaiki.

Akan tetapi opsi tersebut tak diambil dengan alasan keamanan, “Kalau separuh jalan digunakan unit hauling bercampur kendaraan umum, terlalu riskan untuk semua pengguna jalan,” tukas Agus.

Sebelumnya Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan yang meminta PT Talenta membuka jalan hauling tersebut untuk kendaraan umum, setelah oprit Jembatan Sungai Salim di Mataraman terancam putus akibat terjangan banjir.

Lantas setelah oprit benar-benar putus dan pembangunan jembatan darurat dilakukan, hauling PT Talenta mulai menjadi jalur utama.

Jalan sepanjang 46,7 kilometer itu sendiri menghubungkan Bakumpai di Barito Kuala, dengan Binuang di Tapin atau tepatnya Jalan Ahmad Yani Kilometer 71.

Namun akibat bobot kendaraan dan intensitas hujan yang terbilang tinggi, kontur jalan rata-rata mulai keriting.

Bahkan setidaknya 15 kilometer jalan mengalami rusak parah, karena sempat direndam banjir selama 3 hari.

“Sebelum memutuskan menutup jalan hauling, kami lebih dulu berkoordinasi dengan Dishub dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel,” beber Agus.

“Terlebih mulai 15 Februari 2021, Jembatan Sungai Salim juga sudah bisa dilewati. Atas dasar itu, kami pun mencoba mulai memperbaiki jalan hauling,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner