bakabar.com, BANJARBARU – Penutupan Jalan Ahmad Yani Kilometer 31,5 di Banjarbaru, resmi diberlakukan sejak, Selasa (10/6) pagi. Meski telah disosialisasikan, tak sedikit pengguna jalan yang tampak kebingungan dengan pengalihan arus lalu lintas.
Penutupan yang berlangsung hingga 30 Oktober 2025 itu dilakukan sehubungan dengan proyek pergantian Jembatan Sungai Ulin.
Adapun pekerjaan penggantian dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan. Proyek ini dijadwalkan berlangsung hingga 15 November 2025.
Selama proses pekerjaan, dilakukan pengalihan arus lalu lintas. Situasi ini tak pelak membuat warga sedikit kebingungan, kendati sosialisasi sudah lama dilakukan instansi terkait.
“Kebetulan rumah saya dekat jembatan, tetapi kesulitan menemukan jalan pulang," ungkap Utami. salah seorang pengendara yang ditemui.
Pemilik usaha kecil dan menengah di sekitar lokasi pun merasakan dampak langsung. Seperti yang dialami Harijoko di RT 01 RW 01 Kelurahan Guntung Manggis.
"Sudah dipastikan warung-warung ikut terdampak, karena akses tertutup. Kami berharap mendapatkan solusi agar usaha warga tetap bisa jalan," tukasnya.
Menanggapi situasi yang berkembang, Kasi Operasi dan Pengendalian (Opsdal) Dishub Kalimantan Selatan, M Arief, menjelaskan bahwa penutupan jembatan sudah disosialisasikan, termasuk jalur-jalur alternatif yang dapat digunakan.
Kemudian di sekitar warung terdampak, terdapat jalan kecil yang bisa dilalui kendaraan, sehingga akses masyarakat tidak sepenuhnya tertutup.
"Penutupan juga tidak selamanya. Untuk kendaraan kecil, masih tersedia jalur alternatif yang bisa dimanfaatkan seperti lewat arah SPBU atau melalui jalan kecil di sekitar Kompleks Balitra,” jelas Arief.
"Pun selama hari pertama penutupan, arus lalu lintas masih terlihat lancar. Nanti dievaluasi kembali, terutama jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari,” tambahnya.