bakabar.com, JAKARTA - Libur Nataru membuat konsumsi makanan jadi tidak teratur dan menyebabkan kesehatan Anda menurun. Terapkan pola makan sehat agar kondisi tubuh tetap optimal.
Musim liburan membawa banyak kegembiaraan di akhir tahun, tapi bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Faktanya, penelitian menunjukkan, kadar kolesterol jahat melonjak paling tinggi sepanjang tahun ini, nyaris menyentuh 20 persen.
Kombinasi antara menghabiskan uang untuk makanan dan minuman tidak sehat serta tingkat stres, termasuk waktu makan dan olahraga yang jadi berantakan, pasti berdampak negatif pada jantung.
"Hal ini berisiko terhadap serangan jantung, terutama pada libur panjang 25, 26 Desember dan akhir tahun," kata Dr. Norman Lepor, seorang ahli jantung di Cedars Sinai di Beverly Hills, California, dikutip Healthline, Senin (25/12).
Kolesterol bergerak melalui arteri dan vena dan masuk ke dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan pembentukan plak.
Dalam analoginya, Lepor menyebut kolesterol sebagai proses karat pada arteri, yang membuat orang rentan terhadap serangan jantung. "Jika terjadi arteri koroner atau adanya kolesterol di sirkulasi karotis, kemungkinan berisiko terhadap stroke," sambung Lepor.
kolesterol terbagi atas dua, Kolesterol LDL sering disebut kolesterol jahat, dan kolesterol HDL atau kolesterol baik. Kadar LDL pada seseorang harus di bawah 100 mg/dL, jika sudah diatas tersebut dapat dikatakan memiliki kolesterol cukup tinggi.
Selain kolesterol LDL dan HDL, juga terdapat trigliserida, sejenis lemak yang digunakan energi dalam darah. Kombinasi kadar trigliserida yang tinggi dengan kadar HDL yang rendah juga meningkatkan risiko serangan jantung.
"Tingginya trigliserida menyebabkan peradangan pada dinding pembuluh darah, memudahkan pembentukan plak seiring waktu,” kata Amy Pierce, seorang praktisi perawat dan spesialis lipid klinis di Norton Heart & Vascular Institute.
Sekitar 15 hingga 20% kadar kolesterol dipengaruhi kebiasaan dan gaya hidup, seperti pola makan dan olahraga, sedangkan 85% kolesterol terbentuk di hati dan bawan genetik.
"Kolesterol tinggi sebagian besar disebabkan faktor genetik, meski pola makan dan olahraga penting, sangat sulit mengontrol kolestrol hanya dua hal itu saja," ucap Pierce.
Untungnya, dengan mengurangi jumlah lemak jenuh dalam makanan, serta olahraga rutin setidaknya 30 hingga 45 menit aerobik, dapat menurunkan kolesterol LDL hingga 10 sampai 20 persen.
Menjelang liburan ini menerapkan pola makan sehat dengan menghindari makanan lemak jenuh, makanan olahan dan tinggi akan garam dan gula sangat wajib dilakukan guna menghindari kolesterol.
Pierce menyarankan untuk mengonsumsi banyak serat larut, serta membatasi makanan tinggi gula dan kabohidrat guna menjaga kadar trigliserida tetap rendah.
"Banyak orang tidak sadar mengidap penyakit arteri koroner sampai mengalami serangan jantung atau terparah pada kematian mendadak. Hal ini penting agar kita tetap peduli dengan diri," ujarnya.
Sehingga dengan memilih jenis makanan dapat dilakukan guna menyambut Natal dan Tahun Baru dengan suka cita serta kondisi yang prima.